iklan

DIKEPUNG Pemberontak! Tentara Ini Minta Lokasinya DIBOM hingga Nasibnya Berakhir Tragis!

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dia sudah terpojok karena dikepung pemberontak.
Kemudian, prajurit ini meminta komandannya untuk mengebom lokasinya berada untuk membunuh musuh di sekitarnya.

Beberapa minggu telah berlalu setelah dimulainya pengepungan Marawi, banyak orang Filipina masih berduka atas nyawa yang hilang.

Tentara dan warga sipil mengalami penderitaan yang besar.
Tragedi kematian membuat seluruh bangsa berkabung.
Keberanian ditunjukkan seorang tentara yang menyentuh banyak orang Filipina.

Kisahnya ini perlu diceritakan dan dibagikan karena aksi heroiknya penuh inspirasi.

Petugas Kelas Satu Pribadi (PFC) berusia 24 tahun bernama Dhan Ryan Bayot dikirim ke sebuah detasemen di Barangay Lilod bersama 8 tentara lainnya dari Batalyon Infanteri ke-51.
Mereka seharusnya dikirim ke sana atas permintaan wali kota yang rumahnya berada di dekat daerah tersebut.
Yang mengejutkan mereka, mereka langsung diserang begitu sampai di daerah tersebut.

Tembakan datang dari mana-mana, termasuk wali kota. Tidak jelas apakah rumah tersebut telah diambil alih oleh kelompok pemberontak, atau pengawal wali kota telah berpaling untuk membantu pemberontak.

Setelah serangan tersebut, lima sahabat Bayot meninggal karena luka tembak.

Sementara tiga orang berhasil melarikan diri selama keadaan kacau itu, meninggalkan Bayot sendirian berperang.
Ketiga tentara yang melarikan tersebut ditembak pemberontak dan menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya.

Meskipun Bayot mencoba meminta bantuan, sulit untuk memperkuat serangan melewati blokade musuh.
Bayot tahu jalan keluar dan merasa dia akan mati di sana.
Sebuah halaman Facebook yang disebut 'Sa Ngalan ng Gobyerno' menceritakan kisah Bayot.

"Kali ini, merasakan bahwa kematian sudah lebih dekat daripada diselamatkan, dia kemudian memberikan koordinatnya, dan meminta komandannya untuk mengebom lokasinya sehingga musuh yang mengelilinginya akan terkena."

"Bombahin na lang ninyo ang lokasi ko Sir!" [Bom saja lokasi saya Sir!] "Apakah kata-kata terakhir yang mereka dengar dari dia?"

Tubuhnya kemudian diambil oleh sebuah tim yang juga termasuk ayahnya sendiri Sgt Larry Bayot dari Divisi Reconnaissance Company Divisi Infantri 1.

Menurut ayah Bayot, anaknya tidak menderita luka fatal, namun wajahnya cacat parah, dengan bolong yang dalam memotong lehernya.

Dipercaya bahwa kelompok pemberontak mencoba memenggal Bayot begitu dia kehabisan amunisi.

Jenazahnya dan enam rekannya diambil pada 28 Mei 2017, empat hari setelah mereka terbunuh.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi ayah Bayot medali anumerta untuk anaknya, uang tunai P250 ribu, dan sebuah janji untuk mendanai pendidikan keluarga anggota keluarga yang masih hidup.

Sumber : bangka.tribunnews
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "DIKEPUNG Pemberontak! Tentara Ini Minta Lokasinya DIBOM hingga Nasibnya Berakhir Tragis!"

Posting Komentar