iklan

(OPINI) Rusia Hendak Buka Pangkalan di Asia. Ini Positifnya Jika Dibuka di Indonesia!

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Rusia baru saja memperoleh perpanjangan untuk pangkalan militernya selama 50 tahun di Tartus dan Khmeimim Suriah yang dikutip dari TASS (28/12), kini telah ada ketertarikan mengenai kemampuan Rusia untuk membuka kembali pangkalan-pangkalan militernya di seluruh dunia. Di masa Perang Dingin, Rusia menunjukkan kehadirannya dengan mendirikan pangkalan Cam Ranh di Vietnam dan Kuba di halaman belakang Amerika Serikat.

Rusia sendiri juga mulai memberi sinyal jika mereka ingin kembali, setidaknya di Kuba dan Asia Tenggara. Secara historis, Rusia pernah punya pangkalan di Cam Ranh, Vietnam. Pangkalan Angkatan Laut Cam Ranh sendiri terletak di pelabuhan dalam di area Vietnam Tengah yang menghadap ke Laut China Selatan. Deputi Menteri Pertahanan Nikolai Pankov sendiri menyatakan bahwa Moskow sedang memikirkan ulang keputusannya untuk menarik diri dari Kuba dan Asia Tenggara.

Cam Ranh sendiri tadinya merupakan Pangkalan Militer AS yang digunakan sebagai salah satu pangkalan untuk operasi militer menghadapi Vietnam Utara, yang lalu disewakan kepada Uni Soviet tahun 1975 secara komersial dan akhirnya berakhir ketika Pakta Warsawa bubar. Dari segi lokasi, antara Vietnam dan Indonesia jauh lebih strategis lokasi Indonesia untuk menempatkan pangkalan militer.

Di masa Perang Dingin, ide untuk menempatkan pangkalan militer di Indonesia untuk negeri Blok Timur sama dengan bunuh diri secara politik dan tidak dapat diterima oleh rakyat. Namun setelah Perang Dingin dan ideologi komunisme tumbang, tatanan dunia menjadi timpang dan berat sebelah, dengan Amerika Serikat sebagai patron demokrasi yang kian lama kian memaksakan kehendaknya, seperti ketika Presiden AS Donald Trump sepihak mengumumkan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Ada sejumlah pertimbangan positif apabila Indonesia memberikan akses wilayah bagi pangkalan militer untuk Rusia.

Pertama, dengan Rusia saat ini yang sudah tak lagi memaksakan ideologi, memberikan akses kepada Rusia untuk membuka pangkalan di Indonesia menjadi pilihan yang menarik. Apalagi jika Indonesia dapat mengemasnya dalam skema yang menguntungkan kedua belah pihak, seperti pihak Australia yang menyewakan ribuan hektar lahannya untuk berlatih militer bagi Singapura dengan imbalan finansial yang sangat besar.

Faktor kedua, masih ada hubungannya secara finansial, adalah pembukaan pangkalan militer akan membuka kesempatan kerja yang luas karena kebutuhan tenaga pendukung, mulai dari logistik kecil seperti cuci pakaian, sampai yang besar seperti penyediaan konsumsi dan kebutuhan pangan penghuni pangkalan yang tentunya dapat memberdayakan ekonomi lokal.

Faktor ketiga, suatu pangkalan Rusia di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia dapat menempatkan dirinya secara berimbang sesuai dengan politik bebas aktif yang dianutnya. Saat ini Indonesia memang masih menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada alutsista Barat, walaupun sebagiannya sudah dibeli dari Timur. Latihan militer Tentara Nasional Indonesia pun lebih banyak dilakukan dengan Amerika Serikat, sehingga kiblat militer pun berat ke Amerika Serikat dan NATO.

Faktor keempat, pembukaan pangkalan Rusia di Indonesia akan menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan, dan tentunya Rusia akan memprioritaskan penjualan senjata berteknologi tinggi serta transfer teknologi dari Rusia kepada Indonesia dimana Indonesia dapat memiliki nilai tawar yang tinggi terhadap Rusia. Hal ini akan membantu mengamankan Indonesia dari ancaman embargo.

Faktor kelima, pembukaan pangkalan Rusia dapat membantu memperkecil gap dan blank spot pertahanan seperti cakupan radar dan ketersediaan pesawat tempur atau rudal arhanud yang memadai untuk buru sergap dan mencegat penerbangan gelap. Asal Indonesia bisa membuat perjanjian yang jelas dan kuat khususnya dalam keterbukaan informasi serta harus boleh menempatkan prajurit dan perwira selaku liaison, pangkalan militer negara sahabat justru dapat digunakan untuk memperkuat pertahanan.

Demikianlah admin sampaikan keuntungan bila Rusia membuka pangkalan militernya di Indonesia. Namun seperti dua sisi koin, tidak ada dampak positif tanpa dampak negatifnya. Admin akan turunkan tulisan mengenai dampak buruk kehadiran pangkalan militer asing di sebuah negara, nantikan ya! (Aryo Nugroho)
sumber  https: ucnews
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "(OPINI) Rusia Hendak Buka Pangkalan di Asia. Ini Positifnya Jika Dibuka di Indonesia!"

Posting Komentar