tag:blogger.com,1999:blog-55129451081250405562024-03-14T01:41:31.537+07:00PATRIOT NEGERIpatriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.comBlogger115125tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-78952675810923932302018-01-05T07:23:00.000+07:002018-01-05T07:23:28.411+07:00SALUT! Ketika Produksi Alutsista Buatan Indonesia Menantang DUNIA!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzCI3HKwjlvF09X6xyrqsBIaNPRaOWnp-qM1x3ceXCxcYECpZNBiBApgOAqgtCO-_m86f0cWTf_928hQ-jbqB_6nvyHUXXwepV1qVX2mQHXS9u6W6PoQbIht3FB7dOKDAT5b4ecyqhxS0/s1600/alut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="566" data-original-width="960" height="376" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzCI3HKwjlvF09X6xyrqsBIaNPRaOWnp-qM1x3ceXCxcYECpZNBiBApgOAqgtCO-_m86f0cWTf_928hQ-jbqB_6nvyHUXXwepV1qVX2mQHXS9u6W6PoQbIht3FB7dOKDAT5b4ecyqhxS0/s640/alut.jpg" width="640" /></a></div>
Kiprah PT PAL Indonesia (Persero) sebagai penyedia alat utama sistem persenjataan (alutsista) matra laut makin berkibar.<br />
<br />
Tidak hanya peralatan tempur untuk dalam negeri, produk seperti tanker dan kapal perang keluaran perusahaan milik negara ini juga diminati sejumlah negara di dunia. Pada awal Mei 2017 lalu PT PAL telah resmi menyerahkan kapal perang jenis strategic sealift vessel (SSV) pesanan Angkatan Laut Pemerintah Filipina.<br />
<br />
Kapal SSV ini merupakan kapal pesanan kedua dari total dua pesanan dari negara tersebut. SSV telah melalui serangkaian uji coba dan pengetesan sebelum diserahkan ke Kementerian Pertahanan Filipina.<br />
<br />
Kapal yang memiliki panjang 123 meter dan lebar 21 meter ini diproduksi atas hasil lelang internasional yang diadakan Kementerian Pertahanan Filipina pada 2014 silam yang dilengkapi dengan persenjataan canggih dan pendaratan tiga helikopter ditambah fasilitas hanggar.<br />
<br />
Kapal ini sekaligus dapat menampung hingga 621 penumpang dan mampu bertahan di lautan selama 30 hari dengan bobot maksimal 7.200 ton. Kecepatannya mencapai 16 knots dengan mesin pendorong 2 x 2,920 KW serta mampu menampung tank, kendaraan tempur, mobil rumah sakit hingga kapal patroli dan transporter.<br />
<br />
Kapal perang ini mampu menjangkau perairan dangkal serta dapat difungsikan sebagai rumah sakit apung dan SAR ketika sedang terjadi bencana. SSV ini merupa kan kapal hasil inovasi dari produksi kapal sebelumnya, yaitu kapal landing platform dock (LPD) yang merupakan alih teknologi dengan Korea.<br />
<br />
Kapal jenis ini telah banyak digunakan pada operasi militer dan kemanusiaan tingkat internasional dan telah diakui kemampuannya seperti penyelamatan MV Kudus di Somalia dan pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Pesanan kedua ini dinamai Davao del Sur yang berasal dari nama provinsi kelahiran Presiden Filipina Rodrigo Duterte, sedangkan kapal pertama di na mai Tarlac yang merupakan provinsi kelahiran Presiden Filipina sebelumnya Benigno Simeon Aquino.<br />
<br />
Secara umum, penyelesaian kapal bernomor lambung 602 tersebut lebih cepat dari proses pesanan pertama yang membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Kapal pertama telah dilepas pada 8 Mei 2016 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan telah digunakan untuk operasi militer dalam penanggulangan gangguan keamanan dan ketenteraman di wilayah teritorial Filipina.<br />
<br />
Karena merasa puas dengan hasilnya, Filipina sudah berencana menambah daftar pesanan armada kapal perangnya jenis SSV dan kapal cepat rudal (KCR) serta satu SSV hospital ship plus dan dua KCR-60. Tidak hanya Filipina, sejumlah negara juga tertarik untuk membeli kapal perang buatan PT PAL, di antaranya Malaysia, Nigeria, Senegal, Guyana Bissau, dan Gabon.<br />
<br />
Tidak hanya menerima pesanan luar negeri, PT PAL Indonesia juga memproduksi alutsista untuk dalam negeri. Salah satunya untuk TNI Angkatan Laut (AL) berupa kapal perusak kawal rudal (PKR) KRI I Gusti Ngurah Rai-332 yang canggih dengan desain stealth atau siluman sehingga memiliki kemampuan mengelabui sistem radar.<br />
<br />
Dalam pembuatan kapal, PT PAL Indonesia menggandeng galangan kapal asal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). Proses pembuatan kapal perang ini dilakukan dengan pembangunan sistem moduler yang terbagi dalam enam modul. Satu modul di antaranya dikerjakan di Belanda, sedangkan lima modul lain dikerjakan PT PAL Indonesia.<br />
<br />
Direktur Utama (Dirut) PT PAL Indonesia Budiman Saleh mengatakan, pembangunan kapal PKR dengan program transfer of technology (ToT) ini menyerap kurang lebih 200 tenaga kerja di PT PAL Indonesia. Tenaga kerja itu terdiri atas berbagai disiplin keilmuan.<br />
<br />
Dari jumlah tersebut, sekitar 75 orang di antaranya dididik digalangan kapal Damen Schelde- Vlisingen Belanda. Alih teknologi itu sesuai amanat UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan dan Keputusan KKIP Nomor KEP/12/KKIP/ XII/ 2013 tentang Lead Integrator Alutsista Matra Laut.<br />
<br />
“Kapal PKR ini wujud ke banggaan kepada bangsa untuk memper tahankan kedaulatan bangsa,” ujarnya.<br />
<br />
Di luar penyediaan alutsista, PT PAL Indonesia juga memperkenalkan produk inovasi dari pengembangan barge mounted power plant 30 megawatt, yaitu powership (kapal pembangkit listrik) Indonesia dengan kelas mermaid dengan kapasitas 36-80 MW yang dikerjakan dengan pola strategic collaboration dalam pembangunan powership de ngan Karadeniz Holding (Turki).<br />
<br />
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menuturkan, PT PAL Indonesia yang sudah meng eks por peralatan tempur dan kapal perang merupakan suatu pencapaian yang amat bagus dan bernilai strategis tinggi. Hal itu, menurut dia, sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo yang menjadikan negara kita sebagai Poros Maritim Dunia.<br />
<br />
Poros Maritim Dunia merupakan visi Pemerintah Indonesia yang banyak mendapat apresiasi dunia.“Visi tersebut bahkan disejajarkan dengan ini siatif Pemerintah China dengan One Belt One Road,” ujar Nuning panggilan akrab Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati, saat dihubungi. Jumat (15/12).<br />
<br />
Nuning mengatakan, inti dari Poros Maritim Dunia adalah menghubungkan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik sebagai jalur perdagangan laut internasional. Mengenai daya saing dengan institusi global di bidang teknologi perkapalan, menurut dia, PT PAL Indonesia harus menjalankan proses bench marking (tolok ukur) dengan negara-negara produ sen lain yang telah lebih dulu memiliki produk yang sama dan berkualitas baik.<br />
<br />
Tidak lupa harus selalu belajar dan selalu melakukan inovasi agar tidak ketinggalan zaman dan menghasilkan produk terbaik. “Manajemen dan SDM (sumber daya manusia) PT PAL Indonesia juga harus ditingkatkan kualitasnya, jangan hanya ber-mindset jago kandang dan malas berinovasi,” tutur Nuning.<br />
<br />
Sementara itu ahli militer Laksamana Muda TNI Dr Amarulla Oktavian, ST, MSc, DESD mengutarakan, kiprah produk PT PAL Indonesia yang semakin diakui dan dibeli negara lain merupakan sebuah kemajuan teknologi bagi negara kita.<br />
<br />
Kedepannya, lanjut dia, melalui sambungan telepon, perusahaan pelat merah ini mesti me lakukan proses efisiensi manajemen agar kinerja dan kualitas produknya tetap tinggi. Proses efisiensi tersebut meliputi penyediaan bahan baku yang sesuai dengan spesifikasi teknis, memperhitungkan dana produksi serta mencari SDM yang lebih terampil dalam merancang dan membangun kapal modern.<br />
<br />
“Dengan mengaryakan SDM yang merancang sendiri tanpa bantuan pihak lain, tentu ini akan menghemat biaya dan lebih murah. Uangnya juga tidak kemana-mana, masuk ke kantong anak negeri,” imbuh Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) tersebut.<br />
<br />
Amarulla mengatakan, SDM Indonesia memang perlu ditingkatkan kualifikasinya. Di luar negeri misalnya, pekerjaan sederhana seperti mengelas kapal umumnya berasal dari seorang doktor, beda dengan yang dipekerjakan di Tanah Air. (Rendra Hanggara)<br />
<br />
sumber : <a href="https://www.sindonews.com/">sindo</a>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-22498274124019196172018-01-05T07:17:00.001+07:002018-01-05T07:17:27.888+07:00Siap Tempur! Ini Dia Paket Lengkap Pengadaan Helikopter Serang Apache TNI AD!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb9Pk97LkNqd-BKMMGwnfQQqN-bbvc3qU2TpFnigPDGh6XfR8sTCsePRFXE5y0i7_KO1-J2LfmiNo24yunah6Oh9DZ30PBRRlZr_sdtYdYtWs9HYmO-zPC08E0hG_niCjhTg7-y5YNhMc/s1600/apache.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="637" data-original-width="960" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb9Pk97LkNqd-BKMMGwnfQQqN-bbvc3qU2TpFnigPDGh6XfR8sTCsePRFXE5y0i7_KO1-J2LfmiNo24yunah6Oh9DZ30PBRRlZr_sdtYdYtWs9HYmO-zPC08E0hG_niCjhTg7-y5YNhMc/s640/apache.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Selain pembelian delapan unit heli serang AH-64E Apache Guardian, paket pembelian yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan untuk TNI AD ternyata sudah mencakup paket lengkap pengadaan, perawatan suku cadang, dan juga persenjataan seperti dikutip dari Liputan 6 (4/10) dan Vivanews (5/10). Jadi ketika AH-64E tersebut tiba di tanah air, sudah langsung bisa digunakan menjaga kedaulatan Ibu Pertiwi.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 13px;">Jika mengutip dari rilis DSCA, pesanan AH-64E Apache Guardian TNI AD sudah dilengkapi dengan 3 mesin T-700-GE-710D sebagai cadangan di luar 16 unit yang terpasang, 1 unit MTADS (Modern Target Acquisition and Designation Sight) cadangan di luar 8 unit yang terpasang di helikopter, 10 unit AAR-57(V)3/5 CMWS (Common Missile Warning Systems) yang bertugas memberikan peringatan apabila Apache disasar oleh rudal berpemandu radar atau infra merah, sehingga dapat melepaskan suar untuk mengacaukan rudal tersebut.</span></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 13px;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 13px;">Sementara untuk sistem radar Longbow yang berbentuk seperti bakpau, TNI AD hanya memesan 4 unit berikut komponennya seperti AN/APG-78 FCR (Fire Control Radar) dan Radar Electronic Unit. Hal ini bisa dipahami karena tidak perlu semua helikopter dilengkapi dengan Longbow, heli yang tidak dilengkapi radar tersebut bisa berbagi informasi dari helikopter yang dilengkapi radar Longbow.</span></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 13px;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 13px;">Untuk sistem persenjataan, ada 32 unit rak M299A1 Hellfire Missile Launcher, artinya diasumsikan kedelapan Apache masing-masing bisa dilengkapi empat rak dengan kapasitas total 32 unit rudal Hellfire, walaupun pada prakteknya pasti akan lebih banyak membawa tabung peluncur roket FFAR 70mm. Untuk rudalnya, Indonesia memesan 140 unit rudal AGM-114R3 Hellfire dengan sistem pemandu laser.</span></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 13px;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 13px;">Sementara untuk mengarahkan kanon 30mm M230E1 yang terpasang di dagu Apache Guardian, Indonesia memesan 24 unit helm IHDSS-21 (Integrated Helmet and Display Sight Systems) yang bisa mengarahkan kanon hanya dengan menolehkan kepala saja.</span></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 13px;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 13px;">Selain helikopter dan persenjataan, Indonesia juga memesan perangkat latih dan simulator yang lengkap, berikut suku cadang, kendaraan penunjang, pendukung, latihan awak, dan dukungan logistik lainnya, dengan total nilai pengadaan senilai US$ 1,42 Milyar. (Aryo Nugroho)</span></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 1.38em; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 13px;">sumber :<a href="https://c.uctalks.ucweb.com/personal/index/5b06b80848d544f1bc567558ff4e8b19?uc_param_str=dnvebichfrmintcpwidsudsvnwpflameefut"> ucnews</a></span></span></div>
patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-91314085305136118772018-01-05T06:43:00.000+07:002018-01-05T06:43:08.653+07:00(OPINI) Rusia Hendak Buka Pangkalan di Asia. Ini Positifnya Jika Dibuka di Indonesia!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidtJFKBUeP6YwU3fww5rwj9TTEZxAmsJrPdm3JHPo3hw-ucc2eKcAG8-5W-waJefAmpanSeUTlSNou7Bc4_KD9yFYgWSqSRf_6tUGduUsliJcstKUwiys9sIOshGMOTMdYuGKD5_H_w10/s1600/kapall.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="570" data-original-width="960" height="380" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidtJFKBUeP6YwU3fww5rwj9TTEZxAmsJrPdm3JHPo3hw-ucc2eKcAG8-5W-waJefAmpanSeUTlSNou7Bc4_KD9yFYgWSqSRf_6tUGduUsliJcstKUwiys9sIOshGMOTMdYuGKD5_H_w10/s640/kapall.jpg" width="640" /></a></div>
Rusia baru saja memperoleh perpanjangan untuk pangkalan militernya selama 50 tahun di Tartus dan Khmeimim Suriah yang dikutip dari TASS (28/12), kini telah ada ketertarikan mengenai kemampuan Rusia untuk membuka kembali pangkalan-pangkalan militernya di seluruh dunia. Di masa Perang Dingin, Rusia menunjukkan kehadirannya dengan mendirikan pangkalan Cam Ranh di Vietnam dan Kuba di halaman belakang Amerika Serikat.<br />
<br />
Rusia sendiri juga mulai memberi sinyal jika mereka ingin kembali, setidaknya di Kuba dan Asia Tenggara. Secara historis, Rusia pernah punya pangkalan di Cam Ranh, Vietnam. Pangkalan Angkatan Laut Cam Ranh sendiri terletak di pelabuhan dalam di area Vietnam Tengah yang menghadap ke Laut China Selatan. Deputi Menteri Pertahanan Nikolai Pankov sendiri menyatakan bahwa Moskow sedang memikirkan ulang keputusannya untuk menarik diri dari Kuba dan Asia Tenggara.<br />
<br />
Cam Ranh sendiri tadinya merupakan Pangkalan Militer AS yang digunakan sebagai salah satu pangkalan untuk operasi militer menghadapi Vietnam Utara, yang lalu disewakan kepada Uni Soviet tahun 1975 secara komersial dan akhirnya berakhir ketika Pakta Warsawa bubar. Dari segi lokasi, antara Vietnam dan Indonesia jauh lebih strategis lokasi Indonesia untuk menempatkan pangkalan militer.<br />
<br />
Di masa Perang Dingin, ide untuk menempatkan pangkalan militer di Indonesia untuk negeri Blok Timur sama dengan bunuh diri secara politik dan tidak dapat diterima oleh rakyat. Namun setelah Perang Dingin dan ideologi komunisme tumbang, tatanan dunia menjadi timpang dan berat sebelah, dengan Amerika Serikat sebagai patron demokrasi yang kian lama kian memaksakan kehendaknya, seperti ketika Presiden AS Donald Trump sepihak mengumumkan Yerusalem sebagai ibukota Israel.<br />
<br />
Ada sejumlah pertimbangan positif apabila Indonesia memberikan akses wilayah bagi pangkalan militer untuk Rusia.<br />
<br />
Pertama, dengan Rusia saat ini yang sudah tak lagi memaksakan ideologi, memberikan akses kepada Rusia untuk membuka pangkalan di Indonesia menjadi pilihan yang menarik. Apalagi jika Indonesia dapat mengemasnya dalam skema yang menguntungkan kedua belah pihak, seperti pihak Australia yang menyewakan ribuan hektar lahannya untuk berlatih militer bagi Singapura dengan imbalan finansial yang sangat besar.<br />
<br />
Faktor kedua, masih ada hubungannya secara finansial, adalah pembukaan pangkalan militer akan membuka kesempatan kerja yang luas karena kebutuhan tenaga pendukung, mulai dari logistik kecil seperti cuci pakaian, sampai yang besar seperti penyediaan konsumsi dan kebutuhan pangan penghuni pangkalan yang tentunya dapat memberdayakan ekonomi lokal.<br />
<br />
Faktor ketiga, suatu pangkalan Rusia di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia dapat menempatkan dirinya secara berimbang sesuai dengan politik bebas aktif yang dianutnya. Saat ini Indonesia memang masih menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada alutsista Barat, walaupun sebagiannya sudah dibeli dari Timur. Latihan militer Tentara Nasional Indonesia pun lebih banyak dilakukan dengan Amerika Serikat, sehingga kiblat militer pun berat ke Amerika Serikat dan NATO.<br />
<br />
Faktor keempat, pembukaan pangkalan Rusia di Indonesia akan menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan, dan tentunya Rusia akan memprioritaskan penjualan senjata berteknologi tinggi serta transfer teknologi dari Rusia kepada Indonesia dimana Indonesia dapat memiliki nilai tawar yang tinggi terhadap Rusia. Hal ini akan membantu mengamankan Indonesia dari ancaman embargo.<br />
<br />
Faktor kelima, pembukaan pangkalan Rusia dapat membantu memperkecil gap dan blank spot pertahanan seperti cakupan radar dan ketersediaan pesawat tempur atau rudal arhanud yang memadai untuk buru sergap dan mencegat penerbangan gelap. Asal Indonesia bisa membuat perjanjian yang jelas dan kuat khususnya dalam keterbukaan informasi serta harus boleh menempatkan prajurit dan perwira selaku liaison, pangkalan militer negara sahabat justru dapat digunakan untuk memperkuat pertahanan.<br />
<br />
Demikianlah admin sampaikan keuntungan bila Rusia membuka pangkalan militernya di Indonesia. Namun seperti dua sisi koin, tidak ada dampak positif tanpa dampak negatifnya. Admin akan turunkan tulisan mengenai dampak buruk kehadiran pangkalan militer asing di sebuah negara, nantikan ya! (Aryo Nugroho)<br />
sumber https: ucnewspatriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-25541324071654090302018-01-05T06:26:00.002+07:002018-01-05T06:26:52.322+07:00Seru! Su-35S Rusia Kejar-kejaran dengan F-22 AU AS di Suriah. Siapa yang Menang?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqkK_oyP9Z7qSg9BjPnt4QE6ANOqxoqAo30uC3NbfJhDUthcuxVFCaWP-i7-lpNQSDw_yojP9mJS5F5KgmYwfzH6TQeM-FUIOFrQP0MhizknxbNDGW53xODcT0hCPfrBhz2R1kXh5pmX8/s1600/f22.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="381" data-original-width="640" height="380" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqkK_oyP9Z7qSg9BjPnt4QE6ANOqxoqAo30uC3NbfJhDUthcuxVFCaWP-i7-lpNQSDw_yojP9mJS5F5KgmYwfzH6TQeM-FUIOFrQP0MhizknxbNDGW53xODcT0hCPfrBhz2R1kXh5pmX8/s640/f22.jpg" width="640" /></a></div>
Walaupun kekuatan ISIS melemah di Suriah, namun Rusia tak mau membiarkan sisa-sisa kekuatan ISIS berkonsolidasi dan memulai lagi kampanye terornya. Untuk itulah, sorti pesawat serang Su-25 Frogfoot diterbangkan untuk melakukan operasi serangan darat. Namun begitu, misi penerbangan dan serang darat tersebut ternyata tidak berjalan lancar justru karena gangguan Amerika Serikat.<br />
<br />
Sejumlah media Rusia seperti Sputnik dan RT (10/12) melaporkan bahwa pesawat siluman F-22 Raptor milik AU AS mengganggu sorti dua Su-25 yang terbang di wilayah sisi Barat sungai Eufrat untuk melancarkan serangan darat dengan bom dan roket. F-22 tersebut terbang cukup dekat sehingga Su-25 tidak bisa melancarkan serangan ke pinggiran kota Mayadin pada tanggal 23 November.<br />
<br />
F-22 tersebut terbang dengan sangat agresif, melepaskan suar (flare) untuk membutakan mata pilot Su-25 dan mengerem mendadak di depan posisi Su-25 tersebut dengan membuka rem udaranya sehingga Su-25 kocar-kacir berbelok dan terpaksa keluar dari formasinya. Su-25, yang tidak memiliki kelincahan untuk menghadapi F-22, akhirnya lapor ke markas.<br />
<br />
Su-35S AU Rusia yang merupakan bagian dari detasemen Rusia di Suriah dan memang disiapkan untuk scramble atau lepas landas seketika pun diperintahkan untuk terbang dan heading ke formasi Su-25 yang diganggu tersebut. Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjend Igor Konashenkov melaporkan bahwa kemunculan Su-35 tersebut akhirnya memaksa F-22 kabur dan balik arah memasuki wilayah udara Irak.<br />
<br />
Pihak Amerika Serikat tidak mengomentari kejadian versi Pemerintah Rusia tersebut, dan memang terdapat sejumlah kejanggalan dari apa yang diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, seperti kenapa hanya ada satu F-22 yang terbang, mengingat setidaknya seharusnya ada dua atau tiga F-22 yang terbang dalam flight, mengingat pesawat tempur dalam misi patroli sekalipun tidak pernah terbang sendirian.<br />
<br />
Secara umum Amerika Serikat memang menyalahkan pihak Rusia, dimana juru bicara Komando Wilayah Tengah AU AS Letkol Damien Pickart menyatakan bahwa pesawat-pesawat Rusia terbang secara agresif dan tidak aman, dan kecenderungannya meningkat antara enam sampai delapan insiden setiap harinya pada akhir November, terutama pesawat Rusia yang melanggar wilayah udara di sisi Timur Eufrat yang masuk wilayah Irak di bawah pengawasan AS.<br />
<br />
sumber : <a href="https://c.uctalks.ucweb.com/detail/37c8e348056f40a7843bdf74ccdc52d1?uc_param_str=dnvebichfrmintcpwidsudsvnwpflameefut&stat_entry=personal&comment_stat=1">ucnews</a>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-71374782636694614252018-01-05T06:02:00.002+07:002018-01-05T06:02:57.151+07:00Kunjungan Muhibah Pesawat Pembom Rusia ke Indonesia, Australia Malah yang Takut!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO_KPNUPwfH1IgpcErEvWLTlD_y6qYpSvapTGFFjvzqn5EKbgdCr6d7rDKMqjMZ6WAyPXabkTGSZAwL-_7JbMcR0MrXjgz0sVr4aiT2_KRgULHGjW5B1tRW4FMG9CE23LLsknJLAjlQ2k/s1600/tupolev.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="673" height="348" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO_KPNUPwfH1IgpcErEvWLTlD_y6qYpSvapTGFFjvzqn5EKbgdCr6d7rDKMqjMZ6WAyPXabkTGSZAwL-_7JbMcR0MrXjgz0sVr4aiT2_KRgULHGjW5B1tRW4FMG9CE23LLsknJLAjlQ2k/s640/tupolev.jpg" width="640" /></a></div>
Beberapa waktu lalu pesawat pembom gaek namun mematikan Rusia yaitu Ty-95MS Bear datang berkunjung ke Biak dalam rangka latihan Navex atau latihan navigasi ke Khatulistiwa. Kunjungan persahabatan tersebut ditandai dengan sambutan meriah dari TNI Angkatan Udara dan rakyat terhadap para kru Tu-95MS dan pesawat Il-76 dan Il-78 pendukungnya.<br />
<br />
Namun siapa sangka, ternyata ada pihak yang kebakaran jenggot dengan kunjungan Tu-95MS tersebut ke Indonesia. Dikutip dari media Australia ABC (30/12), Angkatan Udara Australia ternyata takut mendengar bahwa Tu-95MS mampir ke Indonesia. Personil yang mengoperasikan radar di Darwin diperintahkan untuk beroperasi dengan kewaspadaan yang ditingkatkan ketika Tu-95MS tersebut terbang ke Indonesia.<br />
<br />
Tiap personil militer di Pangkalan Udara Darwin diperintahkan agar siaga dalam waktu singkat, baik yang dinas maupun tidak agar bisa diperintahkan sewaktu-waktu disaat kunjungan pesawat-pesawat tersebut ke Indonesia.<br />
<br />
Ketika ditanya oleh media ABC tersebut, Kementerian Pertahanan Australia mengatakan bahwa mereka menjaga tingkat kesiapan dan postur yang sesuai untuk menjawab tantangan yang berubah, tapi tak mau mengakui bahwa alasannya adalah kunjungan Tu-95MS tersebut.<br />
<br />
Kementerian Pertahanan juga menyanggah bahwa pangkalan udara Darwin tidak pernah mencapai kewaspadaan tertinggi, tapi mengakui bahwa di awal Desember ada periode peningkatan kesiapan dalam periode yang singkat tersebut.<br />
<br />
Sejumlah pengamat pertahanan Australia seperti Peter Jennings dari ASP mengatakan bahwa ada kemungkinan Kementerian Pertahanan Australia kuatir kalau pesawat Rusia itu membawa peralatan sinyal intelijen yang dapat mengendus kemampuan pertahanan Australia.<br />
<br />
Kujungan muhibah AU Rusia yang membawa nyaris 110 orang awak dan personil pendukung ke Biak, Papua pada 4 Desember tersebut merupakan kesuksesan besar bagi hubungan bilateral Rusia dan Indonesi<br />
sumber : <a href="https://c.uctalks.ucweb.com/detail/69ac039c75704053a6c56fbc0b40360f?uc_param_str=dnvebichfrmintcpwidsudsvnwpflameefut&stat_entry=personal&comment_stat=1">ucnews</a>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-68259618848551456652018-01-05T05:53:00.000+07:002018-01-05T05:53:15.193+07:00Bocor, Bocor, Bocor. Kapal Induk Baru Kok Sudah Bocor?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVXe0mLsKXP2Nw09_net1TyoA4yW-gLUsFNtlADoPNq_gDnESf8KLTqt9-bYa1l3yqXReNWbYDfTW8_r0A-2TXABigksT-IMPP79Xau4yBeBlq5TB0bXQM7TezMoXyE0XqlNyVUDLw5Uw/s1600/inggris.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="359" data-original-width="640" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVXe0mLsKXP2Nw09_net1TyoA4yW-gLUsFNtlADoPNq_gDnESf8KLTqt9-bYa1l3yqXReNWbYDfTW8_r0A-2TXABigksT-IMPP79Xau4yBeBlq5TB0bXQM7TezMoXyE0XqlNyVUDLw5Uw/s640/inggris.jpg" width="640" /></a></div>
Britannia rules the waves, Inggris Raya adalah penguasa samudera. Ini adalah adagium yang dipegang betul oleh rekan admin seperti Weka G. Cha Bi dan Mawas Ipponk yang berada nun di pedalaman Kalimantan. Mereka berdua percaya betul akan kualitas produk militer maritim Inggris yang sebenarnya, boleh dikatakan saat ini sedang bobrok-bobroknya.<br />
<br />
Setelah kasus mesin turbin Rolls Royce di kapal perusak Type 45 yang ternyata jebol karena tidak kuat beroperasi di perairan hangat, baru-baru ini kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth juga menghadapi masalah kebocoran pada saat melaksanakan uji laik laut. BBC dalam laporannya (10/12/17) melaporkan bahwa terjadi masalah pada salah satu batang as propellernya.<br />
<br />
Koresponden BBC mengatakan bahwa AL Inggris sebenarnya sudah tahu bahwa masalah tersebut sudah terjadi lama, tetapi menyembunyikannya agar upacara peresmian Kapal Induk tersebut berjalan seperti rencana pada 7 Desember 2017. Kerusakan tersebut menyebabkan air laut dapat masuk ke dalam kapal, dengan jumlah 200 liter air laut per jamnya.<br />
<br />
Masalah tersebut sebenarnya dikatakan merupakan masalah yang biasa dialami kapal yang baru memasuki uji samudera, dan sistem pompa di kapal bisa menanganinya. Namun sikap AL Inggris yang menyembunyikannya membuat insiden ini menjadi tidak biasa. Juru bicara AL Inggris mengatakan bahwa perbaikan sudah dilakukan ketika kapal induk tersebut sandar di Portsmouth dan tidak akan mengganggu jadwal ujinya.<br />
<br />
Biaya perbaikan akan menjadi tanggung jawab kontraktornya, yakni Aircraft Carrier Alliance yang merupakan konsorsium gabungan BAe Systems, Babcock, dan Thales dan dibuat oleh enam galangan yaitu Govan, Scotstoun, Appledore, Cammell Laird, dan A&P dan kemudian diselesaikan di galangan Rosyth di Fife. Seksi yang mengalami kebocoran dibuat di galangan Govan di Glasgow dan BAe mengatakan bahwa perbaikan akan selesai dilakukan pada tahun baru.<br />
<br />
sumber : <a href="https://c.uctalks.ucweb.com/personal/index/5b06b80848d544f1bc567558ff4e8b19?uc_param_str=dnvebichfrmintcpwidsudsvnwpflameefut&stat_entry=detail&stat_second_entry=meta">ucnews</a>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-19048279031405826692017-10-02T15:35:00.001+07:002017-10-02T15:35:05.057+07:00Inilah Peristiwa Bandar Betsy, Ketika Anggota TNI Gugur Dicangkul Underbouw PKI!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgebfWGxiQ8DcfqevxOUI8nB961NFJXgduOK7dTkfcj-Sfi4R4YeCxlUeL4JLFqwP1mVfpKIZ7za9as1xrQQYFUSpN2mCieMWruQgfLpKwKihJZqV3BK63_E5TZgNrNHkOIciwIcXQS4zI/s1600/bandar+betsy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="988" data-original-width="1488" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgebfWGxiQ8DcfqevxOUI8nB961NFJXgduOK7dTkfcj-Sfi4R4YeCxlUeL4JLFqwP1mVfpKIZ7za9as1xrQQYFUSpN2mCieMWruQgfLpKwKihJZqV3BK63_E5TZgNrNHkOIciwIcXQS4zI/s640/bandar+betsy.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Salah satu kekuatan yang paling menentang Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah TNI Angkatan Darat. Konflik antara PKI dan Angkatan Darat memang punya sejarah panjang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Konflik pertama antara kekuatan komunis dan TNI AD meletus saat 'Madiun Affair'. Musso dan didukung laskar merah memproklamasikan berdirinya Negara Soviet Madiun pada tanggal 18 September 1948. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Presiden Soekarno menjawabnya dengan pidato keras. "Pilih Republik Indonesia Soekarno-Hatta atau Musso!"</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">TNI AD mengerahkan kekuatan Divisi Siliwangi untuk melibas gerakan tersebut. TNI merasa ditusuk dari belakang karena saat itu mereka sedang bersiap untuk melawan Agresi Militer Belanda di depan mata. Namun malah pecah Madiun Affair.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Musso ditembak mati dalam pengejaran. Gerakan Madiun ditumpas dalam waktu singkat.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Konflik kedua memanas jelang tahun 1965. TNI AD dan PKI bersaing. Satu-satunya yang menghalangi pecahnya konflik di antara mereka adalah Presiden Soekarno.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">TNI AD menolak mentah-mentah adanya komisariat politik dalam tubuh tentara. Hal semacam ini biasa diterapkan dalam negara komunis. Selain pimpinan militer, ada wakil partai politik dalam organisasi tentara. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Lalu rencana PKI membentuk angkatan kelima juga digagalkan TNI AD. Saat itu, PKI meminta buruh tani dipersenjatai untuk kepentingan bela negara. Berkaca dari tahun 1945, TNI AD menolak karena punya pengalaman sulitnya mengatur laskar-laskar bersenjata. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Aksi PKI menunggangi buruh dan petani merampas negara berbenturan juga dengan TNI AD.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Puncaknya adalah peristiwa Bandar Betsy di Simalungun, Sumatera Utara. Ribuan petani menyerobot tanah milik Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Seorang anggota TNI, Pelda Soedjono tewas dicangkul.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani marah besar mendengar hal itu. Yani meminta kasus itu diusut tuntas. Pelda Soedjono sedang menjalankan tugas negara ketika tewas dikeroyok.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Bisa timbul anarki dalam negara kalau kasus ini dibiarkan!" ujar Yani marah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kemarahan itu dibawanya saat menghadiri HUT Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) tanggal 15 Juli 1965 di Jakarta, Yani menumpahkan kemarahannya pada PKI. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"RPKAD harus tetap memelihara kesiapsiagaan yang merupakan ciri khasnya dalam keadaan apapun, terutama dalam keadaan gawat ini. Asah pisau komandomu, bersihkan senjatamu," kata Yani.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kurang dari tiga bulan kemudian, Gerakan G30S yang dikomandani Letkol Untung menculik enam jenderal dan satu perwira TNI AD. Yani menjadi salah satu korban penculikan itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Panglima Kostrad Mayjen Soeharto dan Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo menjadi motor penumpasan PKI sampai ke akar-akarnya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sampai hari ini TNI AD masih mewaspadai gerakan komunis yang disebut mereka sebagai bahaya laten. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-yang-bikin-tni-ad-benci-pki-dari-dulu.html">merdeka.com</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-13262282793889714632017-10-02T15:08:00.001+07:002017-10-02T15:08:28.951+07:00Detik-Detik Tertangkapnya Soepardjo, Seorang Brigjen yang Diperintah Letkol Untung!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSJSJ4VS-TDbZ8o2V4zlQL5IVE1EUXIX0rjg2Op9F2jlssLHvzgUefgexDGjC6A4w4BsyiYM7tnDm55U_Ku3zDeCYyx7Fqgbl9hzSVSPTh9EETYNSsM7UKqVf6R3jRAYWTNcgl1wsCHMg/s1600/soebagjo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="335" data-original-width="670" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSJSJ4VS-TDbZ8o2V4zlQL5IVE1EUXIX0rjg2Op9F2jlssLHvzgUefgexDGjC6A4w4BsyiYM7tnDm55U_Ku3zDeCYyx7Fqgbl9hzSVSPTh9EETYNSsM7UKqVf6R3jRAYWTNcgl1wsCHMg/s640/soebagjo.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Pangkat saya memang lebih tinggi dari saudara, tapi di gerakan ini, saya anak buah saudara," demikian kira-kira ucapan Brigadir Jenderal Soepardjo saat menyalami Letnan Kolonel Untung Samsuri tanggal 29 September 1965.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Brigjen Soepardjo baru saja tiba di Jakarta. Meninggalkan posnya di Bengkayang, Kalimantan untuk bergabung dengan Gerakan 30 September.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tubuhnya langsing dan tegap. Dia panglima yang membawahi ribuan pasukan tempur di perbatasan Kalimantan-Malaysia. Usianya baru 44 tahun dengan karir yang cemerlang sebagai komandan pertempuran dan ahli strategi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Aneh, Soepardjo mau saja ikut gerakan yang dipimpin Letnan Kolonel Untung. Jelang G30S, Soepardjo kerap berdiskusi dengan Letkol Untung dan Sjam Kamaruzaman, Ketua Biro Chusus PKI. Di sini dia sudah merasa banyak hal yang berantakan. Hal itu dituliskannya dalam catatan evaluasi untuk G30S.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Seperti lazimnya gerakan komunis, komisariat politik mengendalikan militer. Begitu pula dalam G30S, Sjam Kamaruzaman lebih dominan dari Letkol Untung. Saat Brigjen Soepardjo bertanya rencana B jika aksi G30S gagal, Sjam malah emosi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Ya Bung kalau begini banyak yang mundur, kalau revolusi sudah berhasil banyak yang mau ikut," kata Sjam.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dalam peperangan, skenario mundur bukan pengecut. Dalam setiap pertempuran selalu ada skenario mundur. Tapi ini tak berlaku untuk Sjam dengan gaya yang menggebu-gebu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dalam jam-jam awal 1 Oktober 1965, sebenarnya Gerakan Letkol Untung ini berada di atas angin. Namun Untung dan Sjam tak menggunakan kelebihan awal ini untuk momentum selanjutnya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Radio RRI yang kita kuasai juga tidak kita manfaatkan. Sepanjang hari hanya dipergunakan untuk membacakan pengumuman saja. Harusnya radio digunakan semaksimal mungkin oleh barisan agitasi propaganda," kata Soepardjo.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Satu kesalahan fatal lain adalah soal logistik. Untung kehilangan banyak pasukannya gara-gara nasi bungkus. Pasukan Bimasakti yang terdiri dari Yon 530 dan Yon 454 berjaga sehari penuh di Lapang Monas. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tapi tak ada yang mencukupi kebutuhan mereka. Tanggal 1 Oktober 1965 dari pagi hingga petang, pasukan itu tak diberi makan. Maka ketika Soeharto mengutus utusannya untuk membujuk Yon 530 agar kembali ke Kostrad tawaran itu dipenuhi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Semua Kemacetan gerakan pasukan disebabkan di antaranya tidak ada makanan. Mereka tidak makan semenjak pagi, siang dan malam. Hal ini baru diketahui pada malam hari ketika ada gagasan untuk dikerahkan menyerang ke dalam kota," kata Supardjo kecewa.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tapi terlambat. Yon 530 sudah bergabung dengan Kostrad dan Yon 454 sudah berada di sekitar Halim. Tak mungkin lagi memerintahkan mereka menyerang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Setelah G30S gagal, Brigjen Soepardjo bersembunyi. Dialah tokoh kudeta yang tertangkap paling akhir. TNI khusus menggelar Operasi Kalong untuk mengejar Soepardjo. Berkali-kali mau ditangkap, Soepardjo selalu lolos.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dinas Sejarah TNI AU menulis, tepat pada hari Idul Fitri 1967, Satgas Kalong mencium keberadaan Soepardjo di rumah seorang prajurit AURI di Halim. Intel gabungan bersama Polisi Militer AU menggerebek tempat itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak ada orang di sana. Namun petugas curiga karena menemukan kopi yang masih panas, jejak kaki di tembok mengarah ke atap dan KTP atas nama Moch Syarif dalam kantong baju yang digantung. Mereka yakin kali ini Soepardjo tak akan lolos.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Letnan Rosjadi berteriak "Ayo turun! Kalau tidak saya tembak!" Terdengar jawaban dari atas, "Baik saya turun."</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Benar, sosok itulah Brigjen Soepardjo yang selama satu setengah tahun mereka kejar siang malam.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Soepardjo diadili di Mahkamah Militer Luar Biasa. Hukuman yang menantinya sudah jelas, ditembak mati.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Soepardjo ditahan di Rumah Tahanan Militer Cimahi. Banyak tahanan lain yang terkesan dengan sikap Soepardjo selama di tahanan. Sebagai jenderal, dia tak mau diistimewakan. Kalau dikirimi makanan, selalu dibagi rata untuk tahanan lain.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Saat keluarganya datang menjenguk untuk terakhir kali, Soepardjo memberikan sepasang sepatu. "Bapak tak bisa memberi apa-apa. Cuma sepasang sepatu ini untuk kenang-kenangan," kata Soepardjo.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dia juga sukarela menggosok seluruh toilet dan kamar mandi. Keinginannya untuk mati dengan seragam kebesaran militer jenderal bintang satu ditolak. Dia akhirnya memilih pakaian serba putih.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">18 Maret 1967, seluruh tahanan dipaksa masuk dalam sel lebih cepat. Mereka tahu itu saatnya Soepardjo dijemput tim eksekusi. Soepardjo sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya di malam terakhirnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Nasib jenderal muda ini berakhir tragis termakan hasutan Biro Chusus PKI.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="https://www.merdeka.com/khas/lonceng-kematian-untuk-jenderal-pendukung-gerakan-30-september.html">merdeka</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-81165677779518953732017-10-01T16:46:00.002+07:002017-10-01T16:46:04.723+07:00Ketika Istri Jendral AH Nasution Pernah Biayai Hidup Anak DN Aidit. Ini Kisahnya!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJaXPMxard6mvxrBssUUWF9BiJONgJtgLq79YPaxMGul362TdWCA0ugoRywZyR28fFZBaPUEpY3UOoimhU0fhd_kSK5o8YowtGpFcOWRkUlE1I72A9qUyYuSc6HpxGtLNMOnC7PCt5kGs/s1600/aidti+nasution.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="655" data-original-width="1000" height="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJaXPMxard6mvxrBssUUWF9BiJONgJtgLq79YPaxMGul362TdWCA0ugoRywZyR28fFZBaPUEpY3UOoimhU0fhd_kSK5o8YowtGpFcOWRkUlE1I72A9qUyYuSc6HpxGtLNMOnC7PCt5kGs/s640/aidti+nasution.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Hendrianti Sahara Nasution atau akrab dipanggil Yanti, anak dari Jenderal Besar Abdul Haris Nasution mengaku tidak memiliki dendam pada peristiwa G30S/PKI. Dia pun mengaku sudah memaafkan peristiwa tersebut.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Kebetulan ibu saya (Johana Sunarti) orang sosial. Jadi orangtua saya memaafkan dan banyak hal. Cuma tetap idealismenya tentu semua komunis itu tidak percaya Allah SWT," kata Yanti di Museum AH Nasution, Jakarta Pusat, Menteng, Sabtu (30/9).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Yanti juga menceritakan, ibunya sudah memaafkan keluarga dari pimpinan senior PKI Dipa Nusantara (DN) Aidit. Bahkan disebutkan dia, sang ibu sempat membiayai kehidupan anak dari DN Aidit. Tetapi, dia tak menjelaskan anak DN Aidit mana yang pernah dibiayai oleh ibunya itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Saya pernah lihat ibu membiayai anaknya (DN Aidit)," tambah Yanti.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dia pun mengatakan walaupun peristiwa tersebut adalah kejadian yang kelam, tetapi keluarganya tidak pernah menaruh dendam terhadap peristiwa tersebut. Sang ayah dan ibu tak pernah pula mengajarkan dirinya untuk menyimpan dendam.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Tidak, ya dalam arti baik sebelumnya pernah kenal. Tapi ya karena Ayah dan Ibu saya tidak mengajarkan dendam," ujarnya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Lanjut dia, untuk memperingati G30S/PKI selalu berziarah ke makam Ayahnya Jenderal AH Nasution dan Ibunya Johana Sunarti. "Ya ziarah ke makam Ayah dan Ibu, nanti 6 Oktober ke adik saya (Ade Irma)," ujarnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="https://www.merdeka.com/peristiwa/istri-ah-nasution-pernah-biayai-hidup-anak-dn-aidit.html">merdeka</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-50586227217266381422017-10-01T16:22:00.001+07:002017-10-01T16:22:51.089+07:00SEDIH dan MENYAYAT HATI.! Inilah Hasil Otopsi Lengkap 7 Pahlawan Revolusi!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmYn1ytT6GGbqR2maPqARDUeUd2M0gEFmDhO8ZEpFaQlCE_EGTXAyZ91YiKeNkOAlQjTjzPWoYEsi49sV2WVGrKKDsX6bIOfIfTPzYZ34GW_PvrdRqeXdZoOE8nFcFNh7EYn44DBrOFSc/s1600/gess.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="316" data-original-width="679" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmYn1ytT6GGbqR2maPqARDUeUd2M0gEFmDhO8ZEpFaQlCE_EGTXAyZ91YiKeNkOAlQjTjzPWoYEsi49sV2WVGrKKDsX6bIOfIfTPzYZ34GW_PvrdRqeXdZoOE8nFcFNh7EYn44DBrOFSc/s640/gess.png" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Puluhan tahun fakta di balik peristiwa 1965 terkunci rapat.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Ia hanya mengalir dari ruang kelas kedokteran satu ke kelas kedokteran yang lain.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak banyak yang tahu fakta medis penyebab tewasnya korban kekejaman Gerakan 30 September (G30S) PKI.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Akibatnya, muncul berbagai versi tentang penyebab meninggalnya mereka.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Apalagi film G30S PKI yang para era Orde Baru wajib diputar di televisi, secara jelas menginformasikan para korban disilet.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Intisari September 2009 dalam judul “Saksi Bisu dari Ruang Forensik” mencoba mengurai itu; mengungkap faktra-fakta yang tersembunyi di balik bangsal-bangsal forensik.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Cerita “pencungkilan” mata dan “pemotongan” penis sejatinya sudah terlebih dahulu terdengar di masyarakat sekitar.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tetapi, hasil otopsi tidak menyebutkan adanya pencungkilan mata para korban.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tepatnya setelah para korban G30S ditemukan di dalam sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur, 4 Okotober 1965.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tujuh mayat jenderal itu lantas dibawa ke RSPAD guna diotopsi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Untuk menangani mayat-mayat tersebut, dibuatlah tim yang terdiri dari dua dokter RSPAD, yaitu dr Brigjen. Roebiono Kartopati dan dr. Kolonel. Frans Pattiasina; lalu ada tiga dari Ilmu Kedokteran Kehakiman UI, Prof. dr. Sutomi Tjokronegoro, dr. Liau Yan Siang, dan dr. Lim Joe Thay.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Lalu, seperti apa hasil visum sebenarnya dari para korban peristiwa G30S? Simak paparannya berikut ini! </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Baca: Kisah Soeharto Dari Kedatangan Sang Peramal, Hingga Meletus Peristiwa G30 S PKI</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">1. Jenderal Achmad Yani</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka Tembak masuk: 2 di dada kiri, 1 di dada kanan bawah, 1 di lengan kanan atas, 1 di garis pertengahan perut, 1 di perut bagian kiri bawah, 1 perut kanan bawah, 1 di paha kiri depan, 1 di punggung kiri, 1 di pinggul garis pertengahan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak keluar: 1 di dada kanan bawah, 1 di lengan kanan atas, 1 di punggung kiri sebelah dalam.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Kondisi lain: sebelah kanan bawah garis pertengahan perut ditemukan kancing dan peluru sepanjang 13 mm, pada punggung kanan iga kedelapan teraba anak peluru di bawah kulit.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">2. Letjen R. Soeprapto</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak masuk: 1 di punggung pada ruas tulang punggung keempat, 3 di pinggul kanan (bokong), 1 di pinggang kiri belakang, 1 di pantat sebelah kanan, 1 di pinggang kiri belakang, 1 di pantat sebelah kanan, 1 di pertengahan paha kanan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak luar: 1 di pantat kanan, 1 di paha kanan belakang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tidak teratur: 1 di kepala kanan di atas telinga, 1 di pelipis kanan, 1 di dahi kiri, 1 di bawah cuping kiri.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Kondisi lain: tulang hidung patah, tulang pipi kiri lecet.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">3. Mayjen M.T Haryono</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tidak teratur: 1 tusukan di perut, 1 di punggung tangan kiri, 1 di pergelangan tangan kiri, 1 di punggung kiri (tembus dari depan).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">4. Mayjen Soetojo Siswomiharjo</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak masuk: 2 di tungkai kanan bawah, 1 di atas telinga kanan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak keluar: 2 di betis kanan, 1 di atas telinga kanan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tidak teratur: 1 di dahi kiri, 1 di pelipis kiri, 1 di tulang ubun-ubun kiri, di dahi kiri tengkorak remuk.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Penganiayaan benda tumpul: empat jari kanan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Meyjen Soetojo bisa jadi banyak dianiaya sehingga tengkorak dahinya remuk.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">5. Letjen S. Parman</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak masuk: 1 di dahi kanan, 1 di tepi lekuk mata kanan, 1 di kelopak atas mata kiri, 1 di pantat kiri, 1 paha kanan depan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak keluar: 1 di tulang ubun-ubun kiri, 1 di perut kiri, 1 di paha kanan belakang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tidak teratur: 2 di belakang daun telinga kiri, 1 di kepala belakang, 1 di tungkai kiri bawah bagian luar, 1 di tulang kering kiri.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- kekerasan tumpul: tulang rahang atas dan bawah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">6. Letjen D.I Panjaitan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak masuk: 1 di alis kanan, 1 di kepala atas kanan, 1 di kepala kanan belakang, 1 di kepala belakang kiri.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak keluar: 1 di pangkal telinga kiri.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Kondisi lain: punggung tangan kiri terdapat luka iris.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Luka iris ini tentu menyeramkan. Tetapi, tidak dijelaskan apa luka itu diiris menggunakan silet atau senjata tajam lainnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">7. Kapten Anumerta Pierre Tendean</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak masuk: 1 di leher belakang sebelah kiri, 2 di punggung kanan, 1 di pinggul kanan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tembak keluar: 2 di dada kanan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Luka tidak teratur: 1 di kepala kanan, 1 di tulang ubun-ubun kiri, 1 di puncak kepala.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">-- Kondisi lain: lecet di dahi dan pangkal dua jari tangan kiri.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="http://wartakota.tribunnews.com/2017/09/21/g-30-s-pki-inilah-hasil-lengkap-otopsi-7-pahlawan-revolusi-nomor-6-paling-seram?page=4">tribunnews</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-56936160425333135302017-09-28T04:58:00.001+07:002017-09-28T04:58:26.320+07:00Jendral Gatot Singgung Anggota DPR yang Justru Bangga Jadi Anak PKI, Siapa Dia?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhVkJyug5M329dy_nGsnUccH4c6pVgbEZL9q2rIluCaN32PHKCTug5vtGEWZTU-MRhCnzGJ0zeC5oY-cUkrV26HSnTHDWQGFc1Ve7aOx_0fxbQ4J-cZOLzPzoYB0alKhmoLPcXMw4mrUg/s1600/ribka+gatot.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="317" data-original-width="564" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhVkJyug5M329dy_nGsnUccH4c6pVgbEZL9q2rIluCaN32PHKCTug5vtGEWZTU-MRhCnzGJ0zeC5oY-cUkrV26HSnTHDWQGFc1Ve7aOx_0fxbQ4J-cZOLzPzoYB0alKhmoLPcXMw4mrUg/s640/ribka+gatot.png" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi pembicara dalam diskusi mengenai Pancasila yang digelar oleh Fraksi PKS hari ini. Gatot sempat menyinggung soal pentingnya mempertahankan nilai-nilai Pancasila.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Selain itu, ia menyinggung upaya para pejuang yang mati-matian merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. "Dengan percaya kepada kemampuan sendiri, dengan senjata apa adanya menang. Jadi bukan ksatria tapi patriot. Indonesia adalah kumpulan manusia patriot karena memerdekakan negaranya," ujar Gatot di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/9).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Ia menegaskan manusia Indonesia tidak main-main dalam mempertahankan bangsa dan negara. Jika keamanan negaranya terusik, maka manusia Indonesia tentunya akan memlea mati-matian. Gatot mencontohkan saat peristiwa G30S/PKI. Saat itu, bangsa Indonesia mati-matian membela ideologi Pancasila. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Baca Juga :</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak hanya itu, setelah kejadian, Gatot menilai Indonesia tetap melindungi orang-orang yang terkait dengan PKI. Panglima menilai jika apa yang dilakukan PKI dulu seharusnya membuat masyarakat Indonesia memiliki dendam yang luar biasa. Namun, ketika itu telah selesai, sikap dendam tersebut dilupakan. Malah berusaha untuk mengayomi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Meski tak menyebut nama, Gatot menyinggung salah satu anggota DPR yang pernah mengaku bangga menjadi anak PKI. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Kalau kita lihat G30S/PKI, dendam yang luar biasa. Tapi begitu selesai, tidak. Buktinya jelas siapa yang berkubu, aku bangga sebagai anak PKI. Orangnya di sini kan. Masuk parlemen ya," ujarnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa pada umumnya seluruh warga Indonesia memiliki jiwa yang kesatria dan patriot. Terlebih dengan ideologi pancasila yang dianut bangsa Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Diapa-apakan enggak sama umat Muslim? Diapa-apakan enggak? Tidak karena yang besar mengayomi yang kecil. Itu kan perorangan, kalau sudah ada kelompok itu membahayakan, cegah," lanjutnya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Gatot mengatakan Indonesia harus terus memupuk semangat mempertahankan ideologi kebangsaan. Termasuk juga prinsip gotong royong. Persatuan dan kesatuan, kata dia, mutlak dibutuhkan untuk menjaga kesatuan bangsa Indonesia. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan keberagaman yang ada sebagai pemersatu. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sekadar diketahui, salah satu anggota DPR dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning membuka identitasnya sebagai anak PKI. Ia pun merasa bangga dan sempat menulis buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI." Buku ini sempat menjadi kontroversi. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<br />patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-75705933321665057502017-09-28T04:23:00.001+07:002017-09-28T04:23:49.076+07:00Ini yang Bikin TNI AD Benci PKI dari Dulu, Salah Satunya Bikin Merinding!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5ygXk0ZFkTED9elWepZ8CIu5tkoU3XxbWgJccJ5WWMVFsOH7uCPNOdXTRbVtr2EoHnQFZCfMzzZ1apug6tp7HCwM9dIeL4rj7NX-UsmoV8t3nsp5uiudg5Gx4lfA3CdSbelxyEzC8VAY/s1600/pkiiii.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="310" data-original-width="552" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5ygXk0ZFkTED9elWepZ8CIu5tkoU3XxbWgJccJ5WWMVFsOH7uCPNOdXTRbVtr2EoHnQFZCfMzzZ1apug6tp7HCwM9dIeL4rj7NX-UsmoV8t3nsp5uiudg5Gx4lfA3CdSbelxyEzC8VAY/s640/pkiiii.png" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Salah satu kekuatan yang paling menentang Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah TNI Angkatan Darat. Konflik antara PKI dan Angkatan Darat memang punya sejarah panjang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Konflik pertama antara kekuatan komunis dan TNI AD meletus saat 'Madiun Affair'. Musso dan didukung laskar merah memproklamasikan berdirinya Negara Soviet Madiun pada tanggal 18 September 1948. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Presiden Soekarno menjawabnya dengan pidato keras. "Pilih Republik Indonesia Soekarno-Hatta atau Musso!"</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">TNI AD mengerahkan kekuatan Divisi Siliwangi untuk melibas gerakan tersebut. TNI merasa ditusuk dari belakang karena saat itu mereka sedang bersiap untuk melawan Agresi Militer Belanda di depan mata. Namun malah pecah Madiun Affair.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Musso ditembak mati dalam pengejaran. Gerakan Madiun ditumpas dalam waktu singkat.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Konflik kedua memanas jelang tahun 1965. TNI AD dan PKI bersaing. Satu-satunya yang menghalangi pecahnya konflik di antara mereka adalah Presiden Soekarno.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">TNI AD menolak mentah-mentah adanya komisariat politik dalam tubuh tentara. Hal semacam ini biasa diterapkan dalam negara komunis. Selain pimpinan militer, ada wakil partai politik dalam organisasi tentara. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Lalu rencana PKI membentuk angkatan kelima juga digagalkan TNI AD. Saat itu, PKI meminta buruh tani dipersenjatai untuk kepentingan bela negara. Berkaca dari tahun 1945, TNI AD menolak karena punya pengalaman sulitnya mengatur laskar-laskar bersenjata. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Aksi PKI menunggangi buruh dan petani merampas negara berbenturan juga dengan TNI AD.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Puncaknya adalah peristiwa Bandar Betsy di Simalungun, Sumatera Utara. Ribuan petani menyerobot tanah milik Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Seorang anggota TNI, Pelda Soedjono tewas dicangkul.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani marah besar mendengar hal itu. Yani meminta kasus itu diusut tuntas. Pelda Soedjono sedang menjalankan tugas negara ketika tewas dikeroyok.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Bisa timbul anarki dalam negara kalau kasus ini dibiarkan!" ujar Yani marah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kemarahan itu dibawanya saat menghadiri HUT Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) tanggal 15 Juli 1965 di Jakarta, Yani menumpahkan kemarahannya pada PKI. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"RPKAD harus tetap memelihara kesiapsiagaan yang merupakan ciri khasnya dalam keadaan apapun, terutama dalam keadaan gawat ini. Asah pisau komandomu, bersihkan senjatamu," kata Yani.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kurang dari tiga bulan kemudian, Gerakan G30S yang dikomandani Letkol Untung menculik enam jenderal dan satu perwira TNI AD. Yani menjadi salah satu korban penculikan itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Panglima Kostrad Mayjen Soeharto dan Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo menjadi motor penumpasan PKI sampai ke akar-akarnya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sampai hari ini TNI AD masih mewaspadai gerakan komunis yang disebut mereka sebagai bahaya laten</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : merdeka</span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-18129450320662502592017-09-27T04:59:00.000+07:002017-09-27T04:59:10.635+07:00MENHARUKAN! Inilah Kalimat Terakhir Ade Irma Suryani yang Sungguh Mengiris Hati!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV00R8zopBbadVAcVKIxYz3y7R34mJEZUk21cvhg-vvMGoiOtKcajVfPONTDY2TkTJSo1sR8h_EIw4P2KnSy10FmXLgWvYBqJjIaXCN3Al15XIuGu5aMlEB-H5ryKrw2rf8A6X95ezZUg/s1600/ade+irma2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="291" data-original-width="518" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV00R8zopBbadVAcVKIxYz3y7R34mJEZUk21cvhg-vvMGoiOtKcajVfPONTDY2TkTJSo1sR8h_EIw4P2KnSy10FmXLgWvYBqJjIaXCN3Al15XIuGu5aMlEB-H5ryKrw2rf8A6X95ezZUg/s640/ade+irma2.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Bocah kecil itu terkulai lemah dengan tubuh berdarah-darah. Ia tak berdaya tanpa tahu apa yang terjadi sebenarnya. Tembakan itu telah merobek punggungnya hingga peluru menembus limpa. Setelah enam hari dirawat, bocah kecil nan lucu itu pun menghembuskan nafas terakhir.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Papa...apa salah adek?" demikianlah kalimat yang tertulis di lukisan Ade Irma Suryani dengan latar belakang Jenderal Besar Abdul Haris Nasution di Museum Jendral AH Nasution di Jl Teuku Umar 40 Menteng. Ade Irma Suryani tak pernah memeroleh jawaban atas pertanyaan tersebut.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Nama Ade Irma Suryani Nasution memang tak bisa dipisahkan dalam peristiwa paling kelam sejarah Indonesia. Ade Irma yang saat itu baru berusia 5 tahun, meninggal akibat tertembak peluru pasukan tjakrabirawa yang merangsek masuk ke dalam rumahnya untuk menangkap sang ayah. Dalam peristiwa yang terjadi pada 1 Oktober 1965 sekitar pukul 03.45 tersebut, ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tendean juga ikut menjadi korban. Ia diculik lalu dibunuh di Lubang Buaya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">AH Nasution yang selamat dalam peristiwa itu melukiskan perasaannya lewat sebaris kalimat yang tertulis di nisan Ade Irma.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Anak Saja jang tertjinta. Engkau telah mendahului gugur sebagai perisai Ajahmu"</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Apa yang sebenarnya terjadi saat itu?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Yanti Nurdin Nasution, anak pertama AH Nasution, menjelaskan detik-detik mencekam tersebut.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sebagaimana dilansir laman Facebook Museum of Jenderal Besar Dr. AH. Nasution, berikut petikan kesaksiannya :</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Saat itu umur saya 13 tahun, saya tidur di kamar seberang kamar ibu dan bapak Nasution, saat terjadi ribut-ribut disertai tembakan saya terbangun kemudian saya berusaha menyelamatkan diri dengan melompat jendela samping yang tingginya 2 meter, sampai tulang kaki saya patah yang saya rasakan sakitnya sampai sekarang, paha kaki saya yang kanan penuh dengan pen penyambung tulang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dengan menahan rasa sakit saya cari ajudan dan saya beritahu tentang tembakan di kamar bapak saya, terus saya sembunyi di kamar para ajudan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak berapa lama terjadi ribut-ribut di ruang jaga dan ajudan pak Nas Lettu Czi Pierre Tendean diculik.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sampai pagi saya bersembunyi. Setelah hari menjelang pagi ibu saya mencari saya sambil menggendong adik saya Ade Irma Suryani yg terluka terkena tembakan oleh pasukan Cakrabirawa.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Saat itu ayah saya sudah melompat pagar Kedubes Irak bersembunyi di belakang tong untuk menyelamatkan diri dari penculikan dan pembunuhan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Ibu saya membawa adik saya ke RSPAD untuk dioperasi untuk mengambil peluru yang bersarang di limpanya. Beberapa kali adik saya dioperasi. Saat menunggu operasi, saya terus menangis, adik saya bilang "kakak jangan menangis, adik sehat".</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Terus adik saya tanya ke ibu saya "kenapa ayah mau dibunuh mama"?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Adik saya dirawat beberapa hari di RSPAD, tanggal 6 oktober adik saya dipanggil Allah swt.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dalam hati saya bertanya : Kenapa PKI mau membunuh ayah saya. Apa salah ayah saya?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Puji syukur alhamdulillah ayah saya dapat menyelamatkan diri atas anjuran ibu saya, namun ajudan dan adik saya menjadi korban.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="http://jogja.tribunnews.com/2017/09/22/pemberontakan-g30spki-inilah-kalimat-terakhir-ade-irma-suryani-yang-sungguh-mengiris-hati?page=3">tribun</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-56517785809668031762017-09-27T03:43:00.001+07:002017-09-27T03:43:07.360+07:00(Video) Mengungkap Misteri Sjam Kamaruzaman yang Disebut Otak G30/S PKI!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu_F1hA2OMKEp_oLBPCnWqMLQjAJBI7yBuCA0QHjOqGMjLt8IWhgEB3_75r-v_9hAJRtWDsju7t15ml5Pf4TiQQCtZ8G3za1iQPzQq_UJ3WI88LPoNHF-bSzVxyxSNqKISRbCRkmE2H5w/s1600/SJAM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="270" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu_F1hA2OMKEp_oLBPCnWqMLQjAJBI7yBuCA0QHjOqGMjLt8IWhgEB3_75r-v_9hAJRtWDsju7t15ml5Pf4TiQQCtZ8G3za1iQPzQq_UJ3WI88LPoNHF-bSzVxyxSNqKISRbCRkmE2H5w/s640/SJAM.jpg" width="640" /></a></div>
Tak banyak yang mengenal siapa sosok Sjam Kamaruzaman. Pengakuannya membuka tabir paling gelap Gerakan 30 September.<br />
<br />
Sjam adalah Ketua Biro Chusus PKI. Sebuah badan rahasia yang bertugas merekrut tentara untuk mendukung komunis. Dia sangat dipercaya oleh Ketua CC PKI Aidit.<br />
<br />
Sjam lah orang yang dinilai menggerakan G30S. Dia yang mengipasi Aidit agar segera menculik 7 jenderal. Sjam pula yang mengatur para perwira dalam G30S.<br />
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzOh6jpS5M_aZcfXOxA8w2X0JvHxbg7CsG9sqX9V6fNkRC7lpGpWOKdGf4O8atwfLuqM43D9r5_o_oxbh1nFA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div>
SIMAK VIDEONYA</div>
patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-57359844541397472872017-09-27T03:27:00.001+07:002017-09-27T03:27:22.348+07:00Nasib Tragis Sang Ketua PKI DNI Aidit Ketika Dieksekusi di Sumur Tua!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9fWEyOSwt_VfGIb1iEfZAnVUFy8l6tYpNgQnKKm2GSTUMb3N9v1DKjoVh-F-dMjkx7NZXr232QNvfxr12k0AnHWbUGFyNZd2mUW3u6B_TM_NDp9MWeKUDO7IfuKtSin3Ne82h7p04Y5M/s1600/aidtt.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="302" data-original-width="604" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9fWEyOSwt_VfGIb1iEfZAnVUFy8l6tYpNgQnKKm2GSTUMb3N9v1DKjoVh-F-dMjkx7NZXr232QNvfxr12k0AnHWbUGFyNZd2mUW3u6B_TM_NDp9MWeKUDO7IfuKtSin3Ne82h7p04Y5M/s640/aidtt.png" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kudeta bingung Gerakan 30 September gagal total. Setelah mereka menculik enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD, tak ada gerakan susulan yang dilakukan. Dalam waktu kurang dari 24 jam, mereka langsung dihancurkan Jenderal Soeharto.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Nasib para pelaku dan motor gerakan ini sama tragisnya dengan para jenderal yang mereka bunuh.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak ada informasi resmi bagaimana Ketua CC PKI Dipa Nusantara (DN) Aidit tewas. Setelah G30S gagal, Aidit langsung melarikan diri dari Jakarta. Aidit kabur ke daerah basis PKI di Yogyakarta. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Aidit lalu berkeliling ke Semarang dan Solo. Dia masih sempat menemui beberapa pengurus PKI di daerah untuk melakukan koordinasi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dia bisa ditangkap setelah TNI lebih dulu menangkap seorang tokoh PKI. Orang itulah yang diancam dan dipaksa menunjukkan tempat persembunyian Aidit.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tanggal 22 November 1965, Aidit ditangkap pasukan Brigade Infantri IV Kostrad di kampung dekat Stasiun Solo Balapan. Aidit bersembunyi dalam sebuah ruangan yang ditutup lemari. Tentara curiga saat melihat ada ruangan yang kelihatan tak wajar.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Aidit yang ditangkap sempat menggertak Letnan yang menggerebeknya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Saya Menteri Koordinator!" gertak Aidit.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Letnan itu sempat kecut. Namun dia tetap menjalankan tugasnya. Aidit diperlakukan dengan cukup baik saat ditangkap.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kepada Komandan Brigif IV, Kolonel Jasir Hadibroto, Aidit minta dipertemukan dengan Soekarno. Aidit mengaku sudah membuat pengakuan tertulis soal G30S. Dokumen itu rencananya akan diberikan pada Soekarno.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tapi keinginan Aidit tak pernah terpenuhi. Keesokan harinya, Jasir dan pasukannya membawa Aidit ke sebuah sumur tua di belakang markas TNI di Boyolali. Aidit berpidato berapi-api sebelum ditembak. Berondongan AK-47 mengakhiri hidup Ketua Comite Central PKI itu. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kuburan pasti Aidit tak diketahui hingga kini.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="https://www.merdeka.com/peristiwa/nasib-tragis-ketua-pki-aidit-dieksekusi-ak-47-di-sumur-tua.html">merdeka</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-67679165326560940052017-09-27T03:07:00.003+07:002017-09-27T03:07:31.166+07:00Inilah 5 Cerita Tragis Akhir Hidup Para Tokoh Pentolan PKI!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZpCTsIq4clk3heQklPZnTeMYxqe2Prugg2e2GMdIpOkBckJP0jgrUurQrDHAHJHo3XPHsaQodEpF1icN_jdlt9gYJ11xNh-nCD5k5veJnis6UNemyIFebtoCjM9ZtKEmUfj2XFZyxn3M/s1600/njoto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="425" data-original-width="640" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZpCTsIq4clk3heQklPZnTeMYxqe2Prugg2e2GMdIpOkBckJP0jgrUurQrDHAHJHo3XPHsaQodEpF1icN_jdlt9gYJ11xNh-nCD5k5veJnis6UNemyIFebtoCjM9ZtKEmUfj2XFZyxn3M/s640/njoto.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Mereka dikenal sebagai petinggi atau tokoh Partai Komunis Indonesia. Sejarah mencatat nama mereka dengan tinta hitam karena berbeda ideologi dengan pemerintah yang sah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dua kali pemberontakan komunis berakhir dengan kegagalan. Tahun 1948 di Madiun pemberontakan komunis langsung dihancurkan pasukan gabungan tentara Soekarno. Percobaan pemberontakan tahun 1965 pun kembali menemui kegagalan. Kali ini bahkan lebih tragis, jutaan kader dan anggota PKI ditumpas habis Jenderal Soeharto.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Maka nasib para petinggi partai merah ini pun hampir selalu bernasib tragis. Semuanya meregang nyawa ditembus peluru. Beberapa tak diketahui kuburnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak ada penghormatan untuk jenazah mereka, karena dieksekusi sebagai pemberontak. Pemerintah yang menang menembak mereka sebagai orang taklukan yang kalah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">1. Muso</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Negara Republik Soviet Indonesia yang diproklamirkan tokoh komunis Muso di Madiun tak berumur panjang. Negara yang didirikan tanggal 18 September 1948 itu langsung dihancurkan pasukan TNI yang menyerang dari Timur dan Barat. Dalam waktu dua minggu, kekuatan bersenjata tentara Muso dihancurkan pasukan TNI.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Muso, Amir Syarifuddin dan pimpinan PKI Madiun melarikan diri. Di tengah jalan, Amir dan Muso berbeda pendapat. Muso melanjutkan perjalanan hanya ditemani beberapa pengawal.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tanggal 31 Oktober, pasukan TNI di bawah pimpinan Kapten Sumadi memergoki Muso di Purworejo. Muso menolak menyerah dan melarikan diri. Dia bersembunyi di sebuah kamar mandi. Di sana dia terlibat baku tembak hingga tewas.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Beberapa sumber menyebutkan jenazah Muso kemudian dibawa ke alun-alun dan dibakar.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Amir Syarifudin</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Amir Syarifuddin pernah menempati sejumlah posisi penting saat Indonesia baru merdeka. Dia pernah menjadi Menteri Penerangan, Menteri Pertahanan, bahkan Perdama Menteri Republik Indonesia. Tapi hasil perjanjian Renville memutar nasib Amir 180 derajat.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Saat itu Amir menjadi negosiator utama RI dalam perjanjian itu. Isi perjanjian Renville memang tak menguntungkan RI. Belanda hanya mengakui Yogyakarta, Jawa Tengah dan Sumatera. Maka Amir dikecam kiri-kanan. Kabinetnya jatuh. Dia kemudian bergabung dengan Muso dalam Negara Republik Soviet Indonesia di Madiun tanggal 19 September 1948.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Saat pemberontakan Madiun dihancurkan TNI, Amir melarikan diri. Dia akhirnya ditangkap TNI di hutan kawasan Purwodadi. Tanggal 19 Desember 1948, bersamaan dengan Agresri Militer II, Amir ditembak mati bersama para pemberontak Madiun yang tertangkap. Eksekusi dilakukan dengan buru-buru.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sebelum meninggal Amir menyanyikan lagu internationale, yang merupakan lagu komunis. Amir juga sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Peluru seorang polisi militer mengakhiri hidupnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">DN Aidit</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dipa Nusantara (DN) Aidit langsung melarikan diri dari Jakarta saat Gerakan 30 September 1965 gagal. Aidit lari ke daerah basis PKI di Yogyakarta. Aidit lalu berkeliling ke Semarang dan Solo. Dia masih sempat menemui beberapa pengurus PKI di daerah untuk melakukan koordinasi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tanggal 22 November 1965, Aidit ditangkap pasukan Brigade Infantri IV Kostrad di kampung dekat Stasiun Solo Balapan. Aidit bersembunyi dalam sebuah ruangan yang ditutup lemari.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kepada Komandan Brigif IV, Kolonel Jasir Hadibroto, Aidit minta dipertemukan dengan Soekarno. Aidit mengaku sudah membuat pengakuan tertulis soal G30S. Dokumen itu rencananya akan diberikan pada Soekarno.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tapi keinginan Aidit tak pernah terpenuhi. Keesokan harinya, Jasir dan pasukannya membawa Aidit ke sebuah sumur tua di belakang markas TNI di Boyolali. Aidit berpidato berapi-api sebelum ditembak. Berondongan AK-47 mengakhiri hidup Ketua Comite Central PKI itu. Kuburan pasti Aidit tak diketahui hingga kini.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">MH Lukman</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Muhammad Hatta Lukman, orang kedua di Partai Komunis Indonesia setelah Aidit. Bersama Njoto dan Aidit, ketiganya dikenal sebagai triumvirat, atau tiga pemimpin PKI. MH Lukman mengikuti ayahnya yang dibuang ke Digoel, Papua. Sejak kecil dia terbiasa hidup di tengah pergerakan. Nama Muhammad Hatta diberikan karena Lukman sempat menjadi kesayangan Mohammad Hatta, proklamator RI.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tapi seperti beberapa tokoh pemuda Menteng 31 pada tahun 1945, Lukman memilih komunis sebagai jalan hidup. Setelah pemberontakan Madiun 1948, triumvirat ini langsung melejit, mengambil alih kepemimpinan PKI dari para komunis tua. Di pemerintahan, Lukman sempat menjabat wakil ketua DPR-GR.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak banyak data mengenai kematian Lukman. Saat itu beberapa hari setelah Gerakan 30 September gagal, Lukman diculik dan ditembak mati tentara. Mayat maupun kuburannya tak diketahui.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tokoh Politbiro Comite Central PKI Sudisman di pengadilan menyebut tragedi pembunuhan Aidit, Lukman dan Njoto, sebagai 'jalan mati'. Karena ketiganya tak diadili dan langsung ditembak mati.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Njoto</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Njoto merupakan Wakil Ketua II Comite Central PKI. Orang ketiga saat PKI menggapai masa jayanya periode 1955 hingga 1965. Njoto juga kesayangan Soekarno. Aidit sempat menganggap Njoto lebih Sukarnois daripada Komunis.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Njoto menjadi menteri kabinet Dwikora, mewakili PKI. Dia salah satu orang yang dipercaya Soekarno untuk menulis pidato kenegaraan yang akan dibacakan Soekarno. Njoto seniman, pemusik, dan politikus yang cerdas.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Menjelang tahun 1965, isu berhembus. Njoto diisukan berselingkuh dengan wanita Rusia. Ini yang membuat Aidit memutuskan akan memecat Njoto. Menjelang G30S, Njoto sudah tak lagi diajak rapat pimpinan tinggi PKI.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kematian Njoto pun simpang siur. Kabarnya tanggal 16 Desember 1965, Njoto pulang mengikuti sidang kabinet di Istana Negara. Di sekitar Menteng, mobilnya dicegat. Njoto dipukul kemudian dibawa pergi tentara. Diduga dia langsung ditembak mati.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sama dengan kedua sahabatnya, Aidit dan Lukman, kubur Njoto pun tak diketahui.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="https://www.merdeka.com/peristiwa/5-cerita-tragis-akhir-hidup-tokoh-pki/njoto.html">merdeka</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-13887780155943095842017-09-27T02:50:00.002+07:002017-09-27T02:50:38.671+07:00NGERI! Jika Tahun 1965 PKI Menang, Ini yang Bakal Terjadi di Indonesia!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm5uplfEnH5DHHXVOjWM_twt-uDBR_vBSi4OlXuO3VYrELr4FPtmbGMJckmgwwH2n1itmiwuPtFu1Ari4rlpYRHP72FFYS3s06wmyvULLXrsdW17KGvfpJfDKvUs_PtaBWnniz7qTjGFw/s1600/pki+men.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="335" data-original-width="670" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm5uplfEnH5DHHXVOjWM_twt-uDBR_vBSi4OlXuO3VYrELr4FPtmbGMJckmgwwH2n1itmiwuPtFu1Ari4rlpYRHP72FFYS3s06wmyvULLXrsdW17KGvfpJfDKvUs_PtaBWnniz7qTjGFw/s640/pki+men.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tragedi penculikan enam jenderal dan satu perwira TNI AD tanggal 1 Oktober 1965 berujung pahit bagi Partai Komunis Indonesia (PKI). Tak butuh waktu lama hingga akhirnya PKI dibubarkan. Di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, ratusan ribu anggota dan simpatisan PKI tewas dibunuh.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">PKI kalah dalam kudeta gagal tersebut. Angkatan Darat dan Ormas antikomunis langsung menyerang balik dan menghancurkan PKI hingga nyaris tak tersisa.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Banyak pertanyaan, seandainya saat itu gerakan G30S berhasil dan PKI yang menang kira-kira apa yang terjadi?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sejarawan Anhar Gonggong menilai PKI juga akan melakukan pembantaian serupa. Menurut Anhar jika melihat sejarah, perebutan kekuasaan yang dilakukan komunis pasti memakan pertumpahan darah yang sangat besar.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Lihat di Rusia dan Uni Soviet, mungkin satu setengah juta orang terbunuh. Di Kamboja pun Khmer Merah membunuh jutaan penduduk yang tak sama dengan mereka," kata Anhar Gonggong dalam diskusi Jelajah Sejarah di Lubang Buaya, Minggu (18/10).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Walau PKI sempat menegaskan akan berjuang lewat parlemen dan tidak akan melakukan kekerasan, Anhar tak yakin dengan semua itu. Menurutnya pembantaian pasti akan terjadi. Kebetulan yang menang tahun 1965 adalah Soeharto, sehingga PKI yang dibantai. Sebuah sejarah kelam yang pernah terjadi di negeri ini.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Kenyataannya pasti seperti itu. Tinggal siapa yang saat itu (tahun 1965) menang saja," katanya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pembersihan anggota PKI di Jawa Tengah dan Jawa Timur dilakukan oleh TNI dibantu ormas dan warga antikomunis. Resimen Para Komando Angkatan Darat yang dipimpin Kolonel Sarwo Edhie Wibowo melatih para pemuda yang mau melawan komunis.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sejarah mencatat, banyak yang ikut dibunuh bukanlah anggota PKI, tetapi hanya ikut-ikutan saja. Orang yang dicap Soekarnois juga banyak menjadi korban. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Banyak versi soal jumlah korban usai geger 1965. AS memperkirakan 500.000 sampai 1 juta orang tewas, sementara Kolonel Sarwo Edhie menyebut tiga juta orang tewas dalam tragedi itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="https://www.merdeka.com/peristiwa/kalau-tahun-1965-pki-menang-ini-yang-bakal-terjadi-di-indonesia.html">merdeka</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-91143083761052443062017-09-26T11:51:00.000+07:002017-09-26T11:51:35.553+07:00Isu Pembelian 5 ribu Senjata Illegal, Begini Penjelasan Sang Panglima TNI!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrGYNfhdTgplpeJffdvFu2EhJwjUQCRXWq9tWJJiOO0L0DlcaKtKNrALfYnnNNowUhXgpb8hb8OExtuU_SD3eyGw_InMt1zROaMfP2_RnJw1SUTnMEe9fDBo49rAawO9D5mqLrhFKUthg/s1600/gatot+nurr.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="335" data-original-width="670" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrGYNfhdTgplpeJffdvFu2EhJwjUQCRXWq9tWJJiOO0L0DlcaKtKNrALfYnnNNowUhXgpb8hb8OExtuU_SD3eyGw_InMt1zROaMfP2_RnJw1SUTnMEe9fDBo49rAawO9D5mqLrhFKUthg/s640/gatot+nurr.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, pihaknya tidak pernah menjelaskan tentang adanya institusi di luar TNI yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal ke Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Saya tidak pernah press release (pernyataan pers soal senjata), saya hanya menyampaikan kepada purnawirawan, namun berita itu keluar. Saya tidak akan menanggapi terkait itu (senjata ilegal)," kata Panglima TNI usai menutup Kejurnas Karate Piala Panglima TNI Tahun 2017, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu dikutip dari Antara, Senin (25/9).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Namun demikian, dirinya mengakui bahwa beredarnya video dan rekaman soal itu di dunia maya adalah memang pernyataannya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Seribu persen itu benar kata-kata saya. Tapi saya tidak pernah 'press release'(mengeluarkan pernyataan pers), sehingga saya tidak perlu menanggapi hal itu," paparnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Terkait kebenaran informasi bahwa ada institusi di luar TNI yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal ke Indonesia, Panglima TNI kembali enggan menanggapi soal itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Menanggapi pernyataan Menko Polhukam Wiranto bahwa ada masalah komunikasi antara TNI, BIN dan Polri, kata Gatot, bisa ditanyakan langsung kepada Wiranto soal itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dia kembali mengakui bahwa rekaman yang beredar itu benar-benar omongannya. Namun dirinya tidak punya kompetensi untuk menanggapi hal itu lantaran dirinya tidak pernah melakukan 'press release'.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Itu benar omongan saya, 1.000 persen, tapi tentang kebenaran isi konten rekaman itu saya tak mau berkomentar," katanya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dalam rekaman yang beredar, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut adanya institusi tertentu yang akan mendatangkan 5.000 senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pernyataan itu disampaikan Jenderal Gatot dalam silaturahim TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Acara tersebut turut dihadiri Menko Polhukam Wiranto, mantan Wakil Presiden Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Widodo AS, dan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Letnan Jenderal TNI (Purn), Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, serta sejumlah petinggi TNI lainnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : merdeka</span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-61993195267555413772017-09-23T12:58:00.002+07:002017-09-23T12:58:49.241+07:00Kisah Tragis Jendral S. Parman, Korban G30/S yang Justru Adik Petinggi PKI!<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsd2XcBQCh2e5fcTx6m_r46_8gRxf2sdOIhrYxv1fBnzBFRVJ0m3FshwwX0LRUh785vhL8PtMo38EXDEVEGAbpXTz7-6rmgXJvlFBbClumpzNkqHQZMYayH5HQYTKyfN7103U9DPSQ7KE/s1600/parman.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="278" data-original-width="496" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsd2XcBQCh2e5fcTx6m_r46_8gRxf2sdOIhrYxv1fBnzBFRVJ0m3FshwwX0LRUh785vhL8PtMo38EXDEVEGAbpXTz7-6rmgXJvlFBbClumpzNkqHQZMYayH5HQYTKyfN7103U9DPSQ7KE/s640/parman.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">s. parman</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Saat tewas di Lubang Buaya, Siswondo Parman menjabat sebagai staf jenderal Angkatan Darat urusan Intelijen.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Siswondo Parman adalah lulusan AMS B di Yogyakarta dan pernah belajar di sekolah kedokteran Geneeskundige Hogeschool (GHS) Jakarta. Sekolah-sekolah itu bisa dia nikmati karena dia memang anak orang berada. Pemuda terpelajar sepertinya, di zaman normal Hindia Belanda, tentu diramalkan akan mapan. Namun, pendudukan Jepang membuat Parman menjauh dari profesi dokter. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pendudukan Jepang justru mendekatkannya pada dunia militer. Dia pun menjadi Kempeiho yang tugasnya membantu Kempeitai. Buku biografinya, Letnan Jenderal S. Parman (1918-1965) menyebut Parman masuk menjadi Kempeiho untuk belajar dari Kempeitai. Namun, keluarganya tidak setuju. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Di masa pendudukan Jepang yang serba sulit itu, menurut Harsya Bachtiar dalam buku Siapa Dia Perwira Tinggi TNI AD? (1989), S Parman menjadi “penerjemah Kempeitai di Yogyakarta (pada) 1943-1945.” </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tak hanya Parman, menurut David Jenkins dalam bukunya Soeharto di Bawah Militerisme Jepang, banyak pemuda Indonesia dilatih menjadi Kempeiho. Salah satu mantan Kempeiho, yang belakangan jadi Mayor Jenderal Corps Polisi Militer Indonesia, Sukotjo Tjokroatmodjo mengaku muak dengan tugasnya. Ia mengatakan: “Tiba-tiba saya merasa muak terhadap apa yang dilakukan bekas Kempeiho. Siksaan yang mereka lakukan menjijikan.”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Setelah Jepang angkat kaki, menurut Harsya Bachtiar, Parman sempat menjadi anggota Komite Nasional Indonesia daerah Yogyakarta. Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berdiri, Parman bergabung menjadi perwira Polisi Tentara (PT). Bulan Desember 1945, dia menjadi Kepala Staf PT di Markas Besar Polisi Militer Yogyakarta. Setelah Polisi Tentara berubah nama menjadi Corps Polisi Militer (CPM), Parman masih di jawatan itu hingga zaman revolusi selesai menyusul kesepakatan Konferensi Meja Bundar pada Desember 1949. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Ketika masih berpangkat Mayor di CPM pada awal 1950, di sekitar Bandung Jakarta terjadi pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil pimpinan Westerling. Pemberontakan yang disertai rencana penyerangan sidang para menteri kabinet di Pejambon, Jakarta, itu belakangan menyeret nama Menteri tanpa portofolio Sultan Hamid II dari Pontianak. Menurut buku Derap 10 Nopember dalam Orde Baru (1967) terbitan Pusat Pemberitaan Angkatan Bersenjata: “Sultan Hamid II pada tanggal 5 April 1950 di tangkap oleh Major CPM S. Parman.” </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Setelah di CPM, dia ditugaskan ke Kementerian Pertahanan dan pernah dikirim ke London sebagai Atase Militer. Setelah Ahmad Yani menjadi orang nomor satu di Angkatan Darat dengan posisi sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat (Menpangad), Parman dijadikan Asisten I/intelijen. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Lingkaran Letnan Jenderal Ahmad Yani memang berisikan orang-orang anti-komunis. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah lawan politik utama mereka. Di zaman Abdul Haris Nasution menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, menurut Ulf Sundhaussen, dalam Politik Militer Indonesia 1945-1967 (1986), Parman jadi salah satu pendukung Nasution. Dia terlibat dalam Peristiwa 17 Oktober 1952 pula. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Meski dalam lingkaran jenderal-jenderal anti-PKI, suka tidak suka, Parman yang posisinya mirip kepala intel bagi Angkatan Darat itu, punya kakak kandung yang justru jadi anggota Politbiro PKI: Ir Sakirman. Ini adalah relasi paling aneh yang ditemui Ben Anderson muda dalam kerja lapangannya di Indonesia jelang 1965. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">“Sulit membayangkan ada yang seperti ini di Barat,” kesan Ben dalam memoarnya, Hidup di Luar Tempurung (2016). </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">S. Parman, Korban G30S yang Justru Adik Petinggi PKI </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sang kakak, yaitu Sakirman, menurut Ben, “Dulu memimpin laskar rakyat bersenjata sayap kiri di Jawa Tengah semasa revolusi.” Bagi Ben, laki-laki bertubuh bulat dan pendek itu, sempat menaruh curiga padanya, ternyata sosok yang hangat dan penuh cerita. Parman, menurut Ben lagi, “mirip banget dengan kakaknya, tapi pandangannya (dalam ideologinya) berbeda jauh.” </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Ben tentu saja berusaha menemui Parman. Ben datang ke rumahnya untuk membuat janji bertemu. “Saya bengong mendapatinya sedang di garasi, dengan gembira bermain kereta-keretaan listrik dengan jalur relnya yang mahal seperti bocah 10 tahun,” aku Ben. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dalam pertemuan itu, Parman memberi janji akan menjemput Ben agak malam. Pemuda bule turunan Irlandia itu, yang kebetulan bekerja dan belajar di Universitas Cornell, Itacha, New York, Amerika, agaknya membuat nalar intel Parman bekerja. Malamnya janji ditepati Parman. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">“Ia tiba mengendarai VW tua berkaca gelap dan mengantar saya ke tempat yang nantinya saya tahu adalah rumah persembunyian intelijen di bilangan Tanah Abang,” aku Ben. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tempat itu tampak bobrok dari luar. Ketika mulai ngobrol, Ben pun punya kesimpulan Parman mengira Ben sebagai agen CIA. “Karena ia sesumbar punya mata-mata hebat dalam tubuh PKI sehingga dalam hitungan jam ia bisa tahu keputusan-keputusan politbiro,” kenang Ben. Entah siapa mata-mata yang dimaksud, nyatanya abangnya adalah salah satu anggota politbiro PKI. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Menurut John Roosa, dalam Dalih Pembunuhan Massal (2008), “Parman sendiri suatu ketika mengatakan kepada seorang perwira militer Amerika Serikat pada pertengahan 1965 bahwa ia sudah menyusupi sepenuhnya tubuh PKI dan dapat mengetahui setiap keputusan yang diambil dalam sidang-sidang terpenting mereka dalah hitungan jam.” Namun, PKI sendiri juga sudah merasa tersusupi partainya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Hidup Parman berakhir dalam Peristiwa Gerakan 30 September 1965. Pasukan penculik Pasopati mengambilnya dari rumahnya di bilangan Menteng dan membawanya ke kawasan Lubang Buaya. Bersama jenderal-jenderal lain: Yani, Pandjaitan, Harjono, Suprapto dan Sutojo. Di sana ia ditembak pada Subuh 1 Oktober dinihari. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Jenazahnya baru diketemukan beberapa hari setelahnya. Jenazahnya dimakamkan tepat di hari ulang tahun TNI ke-20, 5 Oktober 1965, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Pangkat Parman, yang semula Mayor Jenderal, juga dinaikkan satu tingkat setelah kematiannya menjadi Letnan Jenderal. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="https://tirto.id/s-parman-korban-g30s-yang-justru-adik-petinggi-pki-cwXa?utm_source=Aggregator&utm_campaign=5463&utm_medium=Article">tirto</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-7527246150125890062017-09-23T08:41:00.001+07:002017-09-23T08:41:48.998+07:00(REKAMAN) Panglima TNI : Kedatangan 5 Ribu Senjata Illegal dengan Mencatut Presiden!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnOxEAMtrXEMBWo4G0CczwswrTv2RU8k4s1B4TMssCmF9b65iX8lRNbkc8NPlaKNFM4dihVbUo0liITwxtBkR9InAhn-aGg5o1YkpUKpu65yMoEY8U_3gly32xvAc6HR6USXoUlZ_xrfw/s1600/Gatot-Nurmantyo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnOxEAMtrXEMBWo4G0CczwswrTv2RU8k4s1B4TMssCmF9b65iX8lRNbkc8NPlaKNFM4dihVbUo0liITwxtBkR9InAhn-aGg5o1YkpUKpu65yMoEY8U_3gly32xvAc6HR6USXoUlZ_xrfw/s640/Gatot-Nurmantyo.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tentang institusi pengimpor 5 ribu senjata yang mencatut nama Presiden Jokowi menjadi buah bibir di media sosial.</span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Salah satu yang turut memperbincangkan isi pidato Gatot saat acara silaturahim TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9) itu adalah musisi kenamaan Ahmad Dhani Prasetyo. </span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pentolan Dewa 19 itu meminta kepada pencatut nama Jokowi untuk segera mengaku di depan publik. </span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Hayo siapa impor 5000 senjata bawa nama Jokowi? Hayo Ngaku," kicau Dhani dalam akun Twitter </span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">@AHMADDHANIPRAST, Jumat (22/9).</span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Mantan calon wakil bupati Bekasi ini meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengusut tuntas kasus ini. Pencatut nama presiden harus dihukum tegas.</span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Presiden harus gebuk institusi tertentu importir 5.000 pucuk senjata ilegal," pungkasnya. </span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Perihal informasi ini, Menko Polhukam Jenderal (purn) TNI Wiranto yang turut hadir saat Panglima TNI berpidato enggan berkomentar. Ia justru meminta agar informasi ini dikonfirmasi langsung ke Gatot.</span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Tanya panglima lah," singkatnya sembari memastikan telah memberitahu Presiden Jokowi soal informasi pencatutan tersebut.</span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Berita yang dilansir chanel Radio Elshinta Jum'at (22/9/2017) kemarin membuat geger publik.</span></span></div>
<div style="background-color: white; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dalam berita tersebut, dikabarkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan ada institusi tertentu yang mencatut nama Presiden untuk mendatangkan 5 ribu senjata secara ilegal.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline;">
<div style="margin-bottom: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Namun berita itu belum ada penjelasan detil. Nah, hari ini sudah ada yang mengupload rekaman suara pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.</span></div>
<div style="margin-bottom: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Ngeriiii betul penjelasan Panglima TNI. Jadi teringat saat-saat jelang meletus G30S/PKI dimana PKI mendesak dibentuknya pasukan Angkatan ke-5 yang dipersenjatai.</span></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Datanya kami akurat, ada institusi yang akan membeli 5 ribu pucuk senjata, bukan militer. Data intelijen kami akurat. Bahkan TNI pun akan dibeli. Tidak semua TNI memang bersih. Jujur saya katakan. Ada yang punya keinginan dengan cara amoral untuk mengambil jabatan. Dan saya berjanji, mereka akan saya buat merintih tidak hanya menangis, biarpun itu jenderal."</span></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Mereka memakai nama Presiden. Seolah-olah itu yang berbuat Presiden."</span></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Anda jadi tahu kan? Kenapa Panglima TNI memerintahkan nobar film G30S/PKI. Karena acaman itu nyata sudah di depan mata. Dan yang tahu detil hanya TNI.</span></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">SELENGKAPNYA... rekaman suara Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo:</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dwfBUQIiV2j0lS3eTWIBYjYIJNXiRIr-K6VlHh6Je4fWqz3_JF4AiMv1-C0dt5dWhpcd0KUIbx_lpwLFBKkCQ' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
</div>
patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-45770142981925728732017-09-23T04:32:00.003+07:002017-09-23T04:32:59.061+07:00Inilah Trisula 3 Jendral yang Sangat Ditakuti oleh Simpatisan PKI!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDbNswrhBmaVbIB9PNDNRVJY1eEr9lrPGsZDsDZsVAYIewUXhizHLO1iJii2vopyfREzJHWGnfZsRMwQCNKGkZgVpAWVOFGjPFth5T15ftjs2P9R5qmQr7-jLpjsXiSjZEL3y_ppjXARY/s1600/jendral+nasution+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="532" data-original-width="807" height="420" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDbNswrhBmaVbIB9PNDNRVJY1eEr9lrPGsZDsDZsVAYIewUXhizHLO1iJii2vopyfREzJHWGnfZsRMwQCNKGkZgVpAWVOFGjPFth5T15ftjs2P9R5qmQr7-jLpjsXiSjZEL3y_ppjXARY/s640/jendral+nasution+1.jpg" width="640" /></span></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Inilah sebabnya kenapa antek-antek komunis di Indonesia begitu membenci Mayjen Kivlan Zein dan Letjen Prabowo Subianto.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">(1) AH Nasution, merupakan seorang Jenderal Besar, sebuah gelar kehormatan yang terhormat dalam dunia militer, yang di Indonesia hanya disandang oleh tiga nama. Gelar Jenderal Bintang Lima hanya dimiliki oleh Panglima Besar Soedirman, Abdul Harris Nasution, dan HM Soeharto.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Salah satu korban yang selamat dari peristiwa G30S/PKI, adalah Jenderal Abdul Haris Nasution. AH Nasution selamat saat hendak diculik, sementara putrinya Ade Irma Suryani (5 tahun) dan ajudannya Lettu Pierre Tendean, tewas menjadi korban.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">AH Nasution berhasil meloloskan diri kemudian mengirimkan pesan khusus kepada Soeharto di Markas Kostrad. Akhirnya kudeta G30S/PKI berhasil digagalkan dan ditumpas. Seandainya AH Nasution berhasil diculik dan dibunuh, maka sempurnalah rencana kudeta G30S/PKI, dan kita tak tahu bagaimana jadinya Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Oleh karenanya, Jenderal Besar AH Nasution selalu mengingatkan bahaya laten PKI yang mulai bangkit kembali pasca reformasi 1998. Dalam keterangan resmi AH Nasution yang disampaikan Bakrie Tianlaen yang didampingi Husni Thamrin tanggal 26 April 1999, AH Nasution sudah mengingatkan:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Akhir-akhir ini di berbagai mass media, baik cetak maupun elektronik, memuat berbagai wawancara dari beberapa tokoh yang dulunya terlibat G30S/PKI dari sudut pandang mereka. Dari pembicaraan mereka, seolah-olah tidak merasa bersalah atas tindakan mereka di masa lalu. Yang sangat memprihatinkan adalah hasil wawancara itu dilansir begitu saja tanpa berusaha untuk mempelajari terlebih dulu apa yang pernah dilakukan oleh mereka. Dengan pemberitaan tidak mendasar itu, bagi orang awam atau generasi yang tidak mengalami itu dapat membawa dampak bagi pola pikir mereka, bahkan bila kurang waspada dapat terbawa dalam alur pola pikiran yang seharusnya perlu dijauhi."</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Mereka seakan-akan tidak merasa bersalah, bahwa mereka melakukan pembunuhan terhada para Jenderal AD yang dimasukkan dalam sumur Lubang Buaya. Saya membaca dalam salah satu surat kabar Ibu Kota, bahwa mereka telah membentuk Yayasan Korban 1965 - 1966, untuk melakukan penelitian atas korban peristiwa 1965. Bahkan, katanya akan menuntut Jenderal Soeharto."</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Apa yang disampaikan AH Nasution kini makin terlihat nyata gerakan dan upaya mereka pada era sekarang. Bahkan yang selalu ceramah mewaspadai bangkitnya PKI ditangkap. Yang menentang upaya terselubung membangkitkan PKI digebuki. Tanya kenapa.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">(2) Letnan Jenderal Prabowo Subianto, dikenal sebagai orang yang sangat dekat dengan Jenderal Nasution. Sebagai junior, Prabowo tak pernah merasa lupa terhadap Nasution. Menurut berbagai catatan, Prabowo adalah satu-satunya orang luar selain anggota keluarga yang diundang secara khusus oleh AH Nasution menjelang akhir hayatnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Maka tak heran, antek-antek dan anak cucu PKI paling benci dengan Prabowo. Mereka akan bergabung bersama lawan Prabowo untuk menjegal jangan sampai menjadi RI-1 karena akan menghalangi upaya mereka melanjutkan 1965 yang dulu gagal.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">(3) Mayor Jenderal TNI Kivlan Zen adalah seorang tokoh militer Indonesia. Ia pernah memegang jabatan Kepala Staf Kostrad ABRI setelah mengemban lebih dari 20 jabatan yang berbeda, sebagian besar di posisi komando tempur. Kivlan Zein kini menjadi target antek-antek PKI karena kegigihannya menentang bangkitnya PKI. Pernah ditangkap dengan tudingan makar saat menjelang Aksi 212.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">ITULAH TRIO JENDRAL YANG SANGAT DIBENCI ANTEK-ANTEK PKI YANG HENDAK BANGKIT KEMBALI.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Sebagai pengingat kekejian PKI, cukuplah kita mengenang Ade Irma Suryani Nasution.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Ade Irma Suryani Nasution (lahir 19 Februari 1960 – meninggal 6 Oktober 1965 pada umur 5 tahun) adalah putri bungsu Jenderal Besar Abdul Harris Nasution. Ade terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September yang berusaha untuk menculik Jenderal Besar AH Nasution.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">BELUM CUKUP'KAH Ade Irma putri mungil & cantik Jenderal AHNasution jadi korban terakhir PKI???</span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-75480434684123628992017-09-22T08:25:00.002+07:002017-09-22T08:25:25.801+07:00Ketika Soekarno Berterimakasih kepada Soeharto Atas Penumpasan PKI!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggqzgR-f2irljbq9MvFHWNEoSO4Ic5SRDUE2Cxkby4cxGd9NXd-anAQQYbpAv56TClW0JyX0B9qJju6QUNW5kHFXfdv-6Gqjp81bAMxJEuCyoHm1DebFcZ7sDt2Tv8AznX8qWyhI5xIxs/s1600/soekarno+dan+soeharto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="594" data-original-width="907" height="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggqzgR-f2irljbq9MvFHWNEoSO4Ic5SRDUE2Cxkby4cxGd9NXd-anAQQYbpAv56TClW0JyX0B9qJju6QUNW5kHFXfdv-6Gqjp81bAMxJEuCyoHm1DebFcZ7sDt2Tv8AznX8qWyhI5xIxs/s640/soekarno+dan+soeharto.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Presiden Soekarno menyampaikan terimakasih kepada Jenderal Soeharto yang telah berhasil menumpas PKI dan mengembalikan keamanan negara pasca pengkhianatan 30 September 1965.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Hal ini ditegaskan Presiden Soekarno dalam pidatonya pada peringatan HUT RI 17 Agustus 1966.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Jenderal Soeharto telah mengerjakan perintah itu (super semar) dengan baik. Saya mengucap terima kasih kepada Jenderal Soeharto akan hal ini," kata Soekarno.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Gestok kita kutuk! Dan saya.. saya mengutuk pula," tegas Soekarno.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Gestok adalah istilah yang dipakai Presiden Soekarno untuk menamakan peristiwa pengkhianatan PKI. Gestok = Gerakan Satu Oktober. Merujuk pada penculikan dan pembunuhan para jenderal oleh PKI yang terjadi pada dini hari 1 Oktober 1965 yang dilanjut dengan pengumuman PKI membubarkan kabinet dan MPRS (alias kudeta).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret (Super Semar), yang merupakan surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu pasca pengkhianatan PKI pada 30 September 1965.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Setelah mendapat Surat Perintah 11 Maret 1966, besoknya pada tanggal 12 Maret 1966, atas nama Presiden Soekarno, Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 1/3/1966 perihal pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Isinya, membubarkan PKI termasuk bagian-bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai ke daerah beserta semua organisasi yang seasas, berlindung, dan bernaung di bawahnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kedua, Soeharto menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah kekuasaan negara Republik Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Keputusan presiden tersebut dikeluarkan dengan memperhatikan hasil pemeriksaan serta putusan Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) terhadap tokoh-tokoh PKI yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Keputusan tersebut kemudian diperkuat dengan Ketetapan MPRS Nomor XXV/1966 tanggal 5 Juli 1966.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Langkah ini merupakan kebijakan pertama Soeharto setelah menerima Surat Perintah 11 Maret sebagai upaya mengembalikan stabilitas negara.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Atas keberhasilan Soeharto ini, pada peringatan HUT Kemerdekaan RI 17 Agutus 1966 Presiden Soekarno menyampaikan terima kasih kepada Jenderal Soeharto.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Jadi, kalau ada anak Soekarno yang malah menuding Soeharto dalam peristiwa G30S/PKI, silakan dengarkan kembali pidato Soekarno ini yang masih tersimpan videonya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : republik.in</span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-79326420841595152502017-09-20T08:18:00.001+07:002017-09-20T08:18:38.529+07:00Ketika Kivlan Zain Men SKAK MAT Anggota Underbouw PKI Sampai Tidak Berdaya!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkA_G5o4HAgJf92HRNvjyd-I54XCu8NNMBpTvlPbRbdQn6uUh0wuV6PYRkgjTLcIGwo0Vt-mJG7twBj1Hv89MEcB5xGezuYcCbw49DqM2GVszZMx6vT-jktWQMwYAwng9TnZ8VqU57No4/s1600/Kivlan-Zein-dan-Bedjo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="342" data-original-width="620" height="352" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkA_G5o4HAgJf92HRNvjyd-I54XCu8NNMBpTvlPbRbdQn6uUh0wuV6PYRkgjTLcIGwo0Vt-mJG7twBj1Hv89MEcB5xGezuYcCbw49DqM2GVszZMx6vT-jktWQMwYAwng9TnZ8VqU57No4/s640/Kivlan-Zein-dan-Bedjo.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.75); box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px;">
Mantan Kepala Staf Kostrad ABRI Kivlan Zen menjadi pembicara dalam acara program ILC TvOne, Selasa malam (19/9/2017) dengan tema “PKI, Hantu Atau Nyata”. Ada banyak pembicara yang di undang oleh Karni Ilyas, salah satunya adalah Bedjo Untung.</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.75); box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px;">
Paparan yang disampaikan oleh Bedjo memancing Kivlan Zen untuk mengkritisinya. Dengan argumentasi yang tidak terbantahkan, Bedjo tampak seperti panik dan diam saat diminta jujur mengakui dirinya adalah bagian dari PKI.</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.75); box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px;">
Awalnya Bedjo membantah dia bukan PKI tapi IPI, tapi Kivlan Zein punya bukti yang bikin Bedjo tidak berkutik. Skakmat!</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.75); box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px;">
Berikut pemaparan Kivlan Zein yang memukau di ILC:</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/fa_odf_H1H0/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/fa_odf_H1H0?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.75); box-sizing: border-box; line-height: 24px; margin-bottom: 24px;">
<br /></div>
patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-29513218326751708342017-09-19T10:07:00.000+07:002017-09-19T10:07:05.415+07:00Panglima TNI : Pemutaran Film G 30 S/PKI Untuk Mengingatkan Seluruh Anak Bangsa!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigj-4jynm9CJzO3wKGuf1dQnr_9j4iHhWwuf0XpSXT9-hg-V9aSSqnuVJ6cN4Ytxce4ehUSc8hhf8JmFfJkHyeKjZi2h7iqkBS8LeIytQt74Fral100rfXR55VGL5_s7vXDhz1lPFQtas/s1600/gatott.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="431" data-original-width="740" height="372" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigj-4jynm9CJzO3wKGuf1dQnr_9j4iHhWwuf0XpSXT9-hg-V9aSSqnuVJ6cN4Ytxce4ehUSc8hhf8JmFfJkHyeKjZi2h7iqkBS8LeIytQt74Fral100rfXR55VGL5_s7vXDhz1lPFQtas/s640/gatott.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Panglima TNI jendral Gatot Nurmantyo menjelaskan tujuan instruksi agar seluruh prajuritnya untuk menggelar nonton bareng film G30S/PKI. Menurutnya, tidak ada tujuan lain terkait instruksi itu kecuali untuk mengingat sejarah bangsa Indonesia. Hal itu ditegaskan jendral Gatot Nurmantyo saat ziarah ke makam Bung Karno, Kota Blitar, dalam rangka hari jadi TNI ke-72, Senin (18/9).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Menurutnya tujuan pemutaran film G30S/PKI itu adalah untuk mengingatkan generasi muda tentang sejarah bangsa. "Penting untuk mengajak generasi muda membaca sejarah," ungkap jendral Gatot Nurmantiyo.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Lebih jauh saat ditanya terkait banyaknya Ormas yang memprotes pemutaran film G30S/PKI, jendral Gatot Nurmantyo menegaskan jika yang berhak melarang hanya pemerintah. Bahkan Menteri Dalam Negeri juga sudah memberikan lampu hijau terkait hal itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Emang saya pikirin, Mendagri saja sudah bilang silakan. Mau jadi apa bangsa ini jika kita tidak boleh menceritakan sejarah," tegasnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Untuk diketahui, di era Orde Baru, film G30S/PKI wajib diputarkan dan ditonton di televisi tiap 30 September. Seluruh sekolah juga mengharuskan murid-muridnya menonton film tersebut. Namun pada 1998 lalu, bersamaan dengan lengsernya kekuasaan Orde Baru, peraturan tersebut dihapus. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="https://kumparan.com/bangsaonline/panglima-tni-pemutaran-film-g30s-pki-sebagai-pengingat-sejarah?ref=body&type=bcjugal">kumparan</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5512945108125040556.post-65316186987939811682017-09-18T23:17:00.001+07:002017-09-18T23:17:11.013+07:00Sekali Oles. ! Gembong PKI Yang Kebal Peluru Ini Tumbang di Tangan Sang Letnan!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsdJTd0-gOEdwspgJfnvSmHddoG-0b4CME00RuXhr5079KjXjWyTHcdRwFsc6cKnLCPFCKXqGMs0b1KgO3KPJBwbYhcyKo_zpSBVdMArKf2HM0gpx7xOLOAxkKZ66MAXiFym1BUw22cwY/s1600/tembak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="359" data-original-width="640" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsdJTd0-gOEdwspgJfnvSmHddoG-0b4CME00RuXhr5079KjXjWyTHcdRwFsc6cKnLCPFCKXqGMs0b1KgO3KPJBwbYhcyKo_zpSBVdMArKf2HM0gpx7xOLOAxkKZ66MAXiFym1BUw22cwY/s640/tembak.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pemerintah mengeksekusi mati enam kurir narkoba. Lima orang ditembak mati di Nusakambangan dan seorang lagi di Boyolali, Jawa Tengah. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dalam eksekusi, biasanya korban akan langsung meninggal di hadapan regu tembak. Tapi dalam beberapa kasus, ada juga yang memiliki ilmu kebal peluru. Peluru tak mampu melukai kulit orang-orang yang memiliki kesaktian.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kisah ini bukan isapan jempol. Mantan Panglima Kostrad Letjen Kemal Idris menyaksikannya sendiri. Begitu juga dengan perwira Australia anggota Komisi Tiga Negara yang sedang bertugas di Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Cerita ini terjadi sekitar tahun 1948. Saat itu Kemal Idris masih berpangkat Mayor dan memimpin Pasukan Kala Hitam melawan pemberontakan PKI Muso di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dia berhasil mengalahkan pasukan PKI di Pati. Ada beberapa gembong PKI yang ditangkap.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Dalam sidang militer kilat yang dipimpin oleh Kapten CPM Sabur, diputuskan ada empat gembong PKI yang dihukum mati. Eksekusi dilakukan di alun-alun Pati. Rakyat berkerumun menyaksikan eksekusi itu. Setiap regu tembak berhasil menuaikan tugasnya, rakyat bersorak-sorai.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Kemal Idris menceritakan hal ini dalam buku biografinya, bertarung dalam revolusi terbitan Sinar Harapan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tapi ada satu di antara gembong PKI itu ternyata kebal peluru. Berkali-kali coba ditembak, tak sedikit pun orang itu terluka.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Berkali-kali peluru diganti. Senjata otomatis juga digunakan. Tapi tak ada yang mampu merobek kulitnya," kata Kemal Idris.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Bule anggota pasukan Australia pun heran dan bingung dengan peristiwa itu. Agaknya baru kali ini dia melihat orang sakti tahan peluru.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Di tengah keheranan, Letnan Ahmad tiba-tiba maju menghampiri dan berbicara pada gembong PKI itu. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Di mana teman-teman kamu?" kata Letnan Ahmad.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Gembong PKI itu membisu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Kalau tak bicara saya tembak!" ancam Letnan Ahmad.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Tawanan itu balik menantang. "Tembak saja," katanya dengan tenang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Letnan Ahmad kemudian mengeluarkan peluru dari magasen pistolnya. Dia menggosok-gosokannya ke tanah sebentar. Kemudian dimasukannya lagi ke magasen. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">"Dor!" pistol meletus. Gembong PKI itu langsung terpental dengan dada ditembus peluru.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Orang-orang keheranan melihat peristiwa itu. Apalagi tentara Australia tadi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Setelah menguasai Pati, pasukan TNI terus bergerak membebaskan kota-kota yang dikuasai PKI. Satu demi satu kota pun berhasil dikembalikan pada Republik Indonesia. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">sumber : <a href="https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-letnan-ahmad-mengeksekusi-mati-gembong-pki-kebal-peluru.html">merdeka</a></span>patriot-sejatihttp://www.blogger.com/profile/07775327550964913366noreply@blogger.com0